\
SURABAYA, KOMPAS.com - Menghilangnya Wakil Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin atau Gus Ipin terus menimbulkan sejumlah spekulasi.
Sejumlah pihak menduga, menghilangnya wakil Emil Dardak tersebut diduga sebagai puncak gejolak politik regional di daerah tersebut.
Gejolak politik itu terkait penunjukan wakil bupati Trenggalek setelah Bupati Emil Dardak dilantik sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur pada Februari mendatang.
Seperti diketahui, setelah memenangkan Pilkada Jawa Timur bersama Khofifah Indar Parawansah, Emil Dardak akan dilantik sebagai pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur pada Februari mendatang.
Baca juga: Wakil Emil Dardak di Trenggalek Menghilang Sejak 9 Januari 2019
Otomatis, Mochamad Nur Arifin yang selama ini menjabat sebagai Wakil Bupati Trenggalek, akan naik jabatan menjadi bupati menggantikan Emil Dardak.
Dugaan adanya tekanan akibat gejolak politik ini secara tidak langsung disiratkan oleh Sekretaris PDI-P Jawa Timur Sri Untari. Secara tidak langsung, Sri Untari membenarkan ada tekanan kepada wakil bupati berusia 28 tahun itu.
"Kalau bisa jangan ada yang menekan lah. Diselesaikan secara baik-baik saja," ujarnya, Selasa (22/1/2019).
Dia menolak membahas rinci soal pemilihan Wakil Bupati Trenggalek. "Pelantikan bupati sebagai Wakil Gubernur Jatim saja belum. Prosesnya, setelah pelantikan wakil gubernur, pelantikan bupati baru pemilihan wakil bupati," jelasnya.
Ketua PDI-P Trenggalek Doding Rahmadi juga membenarkan jika Gus Ipin sedang mengalami tekanan politik. Namun dia menolak tekanan politik seperti apa yang dimaksud.