"Desain dari JPM sudah mempertimbangkan flow, mobilitas pergerakan orang di situ, sudah dipertimbangkan," kata Sigit, Kamis malam.
Baca juga: Koalisi Pejalan Kaki: Jangan Sampai Semua Akses Lewat Skybridge, Itu Salah...
Menurut Sigit, upaya yang dilakukan Pemprov DKI bukan sekadar membatasi pergerakan penumpang kereta, melainkan juga mengubah perilaku. Menurut dia, skybridge dirancang untuk keamanan dan keselamatan semua pengguna jalan.
"Ini bagian kita mengubah perilaku. Yang pasti tujuan pembangunan itu menciptakan konektivitas, kemudian juga memastikan keamanan dan keselamatan semua pengguna," kata Sigit.
Tambah fasilitas
Direktur Utama Perumda Pembangunan Sarana Jaya Yoory C Pinontoan mengatakan pembangunan skybridge tengah dikebut. Sejumlah fasilitas ditambah untuk membatasi pejalan kaki dan demi kenyamanan pedagang kaki lima.
"Sudah (selesai pembangunan), tapi setelah dilihat evaluasi lapangan ternyata masih butuh lagi. Jangan sampai betul-betul ada orang yang jalan kaki di badan jalan, loncat, itu saja. Terus kami sosialisasi nggak boleh lagi ada pejalan kaki di bawah," ujar Yoory.
Yoory mengatakan pihaknya akan menambah toilet di skybridge.
Baca juga: Pedagang Puas Berjualan di Skybridge Tanah Abang
"Kalau toilet tambahan lagi diorder tinggal sebenantar lagi dipasang. Yang gitu-gitu perlu penyempurnaan penambahan fasilitas, kami laporkan lagi ke Gubernur," kata dia.
Setelah semua tambahan selesai, baru skybridge akan diresmikan.