Dua hari kemudian, tepatnya kemarin (3/1/2018), China berhasil mandaratkan pesawat tanpa awaknya, Chang'e-4, di sisi jauh bulan.
Ini adalah sisi yang tidak terlihat dari Bumi dan belum pernah dijamah sebelumnya karena sulitnya akses komunikasi. Jadi misi ini adalah momen bersejarah.
- hujan meteor Quadrantid
Kemudian ada hujan meteor Quadrantid yang bisa dilihat di Indonesia nanti malam.
Menurut astronom amatir Marufin Sudibyo, hujan meteor ini terjadi pada selang waktu yang singkat antara 27 Desember 2018 sampai 10 Januari 2019.
"Jadi secara kasar puncaknya akan terjadi nanti malam waktu Indonesia. Jumlah meteornya secara teoritis bisa mencapai 120 meteor perjam dengan kecepatan tiap meteor 42 km/detik (tergolong kecepatan medium)," katanya kepada Kompas.com, Jumat (4/1/2019).
Marufin berkata, hujan meteor bisa dilihat dari Indonesia karena langit relatif gelap tanpa cahaya Bulan yang kadang mengganggu. Untuk diketahui, fase Bulan saat ini dua persen karena menjelang pembentukan Bulan baru.
"Hujan meteor ini bisa diamati sejak pukul 03.00 WIB hingga saat azan Shubuh berkumandang. Jadi ada wakti pengamatan sekitar sejam," sambungnya.
- Gerhana bulan total yang tak tampak dari Indonesia
Selain itu sebenarnya juga ada fenomena gerhana bulan total di langit Amerika pada 21 Januari mendatang. Namun, fenomena kali ini tidak dapat dilihat dari Indonesia.
"Itu karena gerhana berlangsung pada 9.00 WIB sampai 15.00 WIB, yang artinya di Indonesia masih siang sehingga tidak mungkin menyaksikan (gerhana)," imbuh Marufin.