JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) per 31 Agustus 2008 telah melakukan pencabutan dan penarikan dari uang kertas pecahan Rp 10.000 tahun emisi 1998, Rp 20.000 tahun emisi 1998, Rp 50.000 tahun emisi 1999, dan Rp 100.000 tahun emisi 1999.
BI pun masih menerima penukaran uang kertas tahun emisi 1998 dan 1999 tersebut hingga 30 Desember 2018 mendatang. Lalu bagaimana proses penukarannya?
Dikutip dari laman resmi BI, penukaran uang yang sudah ditarik dapat dilakukan dalam jangka 10 tahun setelah masa penarikan dan akan dilakukan sebesar nilai nominal selama uang tersebut masih dapat dikenali keasliannya.
"Bank Indonesia memberikan penggantian sebesar nilai nominal kepada masyarakat yang menukarkan uang yang dicabut dan ditarik dari peredaran sepanjang masih dalam jangka waktu 10 tahun sejak tanggal pencabutan dan masih dapat dikenali keasliannya," jelas BI.
Namun, BI menjelaskan setelah 10 tahun masa pencabutan dan penarikan, atau terhitung 1 Januari 2019, uang kertas emisi 1998 dan 1999 tersebut sudah tidak bisa ditukarkan.
Bila uang yang akan ditukarkan lusuh atau cacat, BI juga masih menerima penggantian uang sesuai nominal sepanjang dapat dikenali keasliannya.
Namun, jika uang yang bersangkutan rusak, dan ciri-ciri keasliannya sulit diketahui, BI menjelaskan, penukar wajib mengisi formulir permintaan penelitian uang rusak untuk penelitian selanjutnya.
"Uang rusak yang ciri-ciri keasliannya sulit dikenali dapat dikirimkan dalam kemasan yang layak ke Bank Indonesia. Hasil penelitian dan besarnya penggantian akan diberitahukan kemudian," tulis BI dalam laman resminya.
BI juga menyatakan, penukaran di BI dapat dilakukan di:
1. Kantor Pusat BI tepatnya di Departemen Pengelolaan Uang,
Waktu layanan: Hari Senin s.d. Jumat mulai pukul 09.00 - 11.30 WIB.