WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Sebuah laporan menyatakan militer Amerika Serikat (AS) berisiko menderita kekalahan jika berkonflik dengan Rusia maupun China.
Laporan tersebut dikeluarkan Komisi Strategi Pertahanan Nasional yang dibentuk Kongres AS untuk memberi pandangan secara netral.
Dilaporkan BBC Kamis (15/11/2018), komisi itu diketuai Eric Edelman. mantan pejabat Pentagon di era Presiden George W Bush.
Baca juga: Tahun Depan, Biaya Perang AS Mencapai Rp 88.000 Triliun
Dalam laporan tersebut, kekuatan militer AS yang dominan dalam beberapa generasi terakhir mulai tergerus dan harus dicarikan solusinya.
"Keunggulan militer Amerika telah terkikis dalam tingkat yang sangat berbahaya. Tantangan yang harus ditangani jika tidak ingin keamanan nasional jadi taruhannya," demikian bunyi laporan itu.
Peringatan kepada pemerintahan Presiden Donald Trump itu muncul setelah anggaran pertahanan terancam dipangkas pada tahun fiskal 2018 dan 2019.
Terjunnya AS ke konflik Timur Tengah seperti Irak dan Afghanistan memberikan imbas negatif karena pasukan hampir tak menemui tantangan berarti.
Selain mereka tak menerima ancaman dari udara, militer AS di sana juga tidak mendapat permasalahan di bidang komunikasi seperti penggunaan GPS.
Di sisi lain, China dan Rusia telah mempelajari militer AS dan melakukan peremajaaan terhadap angkatan bersenjata mereka.
Mereka memodernisasi militer berbasis dengan kekuatan tradisional mereka, sekaligus mulai menangkal AS di tempat yang mereka kuasai.