Namun, piutang Garuda tersebut kemudian diambil alih oleh PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) pada Juli 2018 melalui fasilitas Open Account Financing.
Dengan demikian, jika dijumlahkan total utang Sriwijaya Air ke Garuda Indonesia Group mencapai 24,32 juta dollar AS atau sekitar Rp 355 miliar.
Diberitakan sebelumnya, Garuda Indonesia Group, melalui anak perusahaannya PT Citilink Indonesia mengambil-alih pengelolaan operasional Sriwijaya Air dan NAM Air.
Hal ini direalisasikan dalam bentuk serja sama operasi (KSO) yang dilakukan oleh PT Citilink Indonesia dengan PT Sriwijaya Air dan PT NAM Air. KSO tersebut telah ditandatangani pada tanggal 9 November 2018.
Sementara itu, CEO Sriwijaya Air Chandra Lie menyatakan bersyukur bahwa Sriwijaya Air bisa menjalin kerja sama dengan Garuda Indonesia.
"Kami bisa bekerjasama KSO ini dengan Garuda Indonesia Group, airline terbaik dan terbesar di Indonesia untuk maju, modern dan berkelanjutan bersama," kata Chandra Lie kepada Kompas.com.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H