Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

"Orang Miskin Itu Disiplin dalam Membayar Cicilannya..."

8 November 2018   15:15 Diperbarui: 9 November 2018   12:42 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BANDUNG, KOMPAS.com – Perputaran uang Koperasi Mitra Dhuafa (Komida) tahun ini mencapai Rp 1,5 triliun. Dana tersebut berasal dari 560.000 anggotanya di 12 provinsi di Indonesia.

Ketua Pengurus Komida Slamet Riyadi mengatakan, koperasinya fokus pada pemberdayaan perempuan miskin yang tidak bisa mengakses perbankan.

“Persyaratannya, nasabah dipastikan harus miskin. Maksimal penghasilannya Rp 650.000 per bulan,” ujar Slamet saat dihubungi Kompas.com, Kamis (8/11/2018).

Selain itu sambung Slamet, tidak ada lagi persyaratan lainnya. Bahkan tidak perlu foto copy KTP ataupun kontrak tertulis.

Baca juga: Anak Muda, Koperasi, dan The Abundance Era

Meski tidak mensyaratkan jaminan, angka kredit bermasalah atau NPL di Komika tergolong kecil yakni hanya 0,3 persen.

“Orang miskin itu disiplin dalam membayar cicilannya. Saat meminjamkan uang, kami menyemangati mereka untuk disiplin dan membayar utang itu mendapat pahala,” tuturnya.

Dalam operasionalnya, Komida mengandalkan transaksi tunai dan pertemuan tatap muka. Sebab mayoritas perempuan miskin tidak memiliki ponsel pintar.

“90 persen anggota kami ada di perkampungan. Paling banyak di Jabar, 40 persenan dari jumlah anggota. Kami menargetkan pertumbuhan anggota hingga 600.000 tahun ini,” ungkapnya.

Slamet menceritakan, untuk pinjaman pertama, anggota koperasi mendapat dana maksimal Rp 2,5 juta. Setelah lunas, mereka bisa meminjam lagi dengan kenaikan plafon menjadi Rp 3 juta.

Di pinjaman ketiga, anggota akan mendapatkan plafon maksimal Rp 5 juta-6 juta. “Sekarang rata-rata pinjaman di angka Rp 5 juta-6 juta,” tuturnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun