KOMPAS.com - Pengumuman Arab Saudi pada Sabtu (20/10/2018) yang mengakui bahwa jurnalis Jamal Khashoggi telah tewas saat mengunjungi konsulat di Istanbul, memicu sikap skeptis dari sejumlah negara.
Dalam pernyataannya, Riyadh menyebut bahwa Khashogi telah tewas setelah terlibat pertikaian dengan orang-orang yang ditemuinya di gedung konsulat pada 2 Oktober lalu.
Kerajaan Saudi juga mengumumkan telah menahan 18 orang yang diduga terkait dalam kasus tewasnya jurnalis tersebut dan memecat dua pejabatnya, termasuk petinggi intelijen Ahmad al-Assiri.
Namun laporan tersebut tidak menjelaskan lebih rinci, termasuk tentang keberadaan jenazah Khashoggi yang masih menjadi misteri.
Baca juga: Trump Tak Puas dengan Jawaban Saudi atas Kematian Jamal Khashoggi
Berikut ini tanggapan sejumlah negara terkait pernyataan yang telah dikeluarkan Pemerintah Saudi:
1. Perancis
Menurut Menteri Luar Negeri Perancis Jean-Yves Le Drian, pernyataan Saudi justru meninggalkan lebih banyak pertanyaan dibandingkan jawaban.
Pihaknya menyerukan dilakukannya penyelidikan yang mendalam atas kasus kematian Khashoggi.
"Banyak pertanyaan yang tetap tidak terjawab. Dibutuhkan penyelidikan mendalam untuk menetapkan siapa yang bertanggung jawab dan memastikan mereka yang bersalah atas kematian Jamal Khashoggi mempertanggungjawabkan perbuatan mereka," katanya.
2. Inggris