Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Pertumbuhan Ekonomi China Melambat, Indonesia Bisa Kena Imbasnya

19 Oktober 2018   19:30 Diperbarui: 19 Oktober 2018   21:25 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution

JAKARTA, KOMPAS.com - Melambatnya pertumbuhan ekonomi China sebagai dampak perang dagang dengan Amerika Serikat dinilai akan berimbas pada negara-negara yang jadi mitra dagang China, salah satunya Indonesia.

Pertumbuhan ekonomi China per kuartal III 2018 sebesar 6,5 persen. Capaian ini masih di bawah proyeksi sebelumnya sebesar 6,6 persen.

"Tentu ada dampaknya (untuk Indonesia), tetapi tidak langsung sekarang juga, tapi ke depannya paling-paling," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution saat ditemui di kantornya, Jumat (19/10/2018).

Darmin mengungkapkan, imbas dari perlambatan pertumbuhan ekonomi China terhadap Indonesia diperkirakan tidak akan terlalu signifikan. Hal itu didasari dari perang dagang yang telah terjadi selama ini, dan Indonesia yang tidak terlibat langsung dalam perang tersebut sudah terkena dampak secara tidak langsung.

Baca juga: Imbas Perang Dagang, Pertumbuhan Ekonomi China Merosot

Ketika ditanya mengenai prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia per kuartal III 2018, Darmin minta agar menunggu rilis resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS). Rilis terakhir dari BPS untuk pertumbuhan ekonomi baru kuartal II 2018, sedangkan untuk kuartal III akan dirilis dalam waktu dekat ini.

"Ya, ada lah pengaruhnya, tapi saya percaya (dampaknya) kecil lah," tutur Darmin.

Adapun selain data tentang pertumbuhan ekonomi, terdapat data lain yang telah dirilis China, seperti produksi industri yang tumbuh 5,8 persen. Capaian tersebut lebih rendah dari proyeksi oleh Reuters sebelumnya yang dipatok tumbuh sebesar 6 persen.

Sementara capaian lain menunjukkan tren positif, seperti penjualan ritel sebesar 9,2 persen dan investasi aset tetap sepanjang Januari-September 2018 tumbuh 5,4 persen. Kedua capaian tersebut melebihi perkiraan Reuters yang mematok 9 persen untuk pertumbuhan penjualan ritel dan 5,3 persen bagi pertumbuhan investasi aset tetap untuk periode yang sama.

Pertumbuhan ekonomi China untuk keseluruhan tahun ini diperkirakan pada kisaran 6,5 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun