BANDUNG, KOMPAS.com - Cemas, takut bercampur sedih mungkin itu yang dirasakan Enok (47) saat mengetahui Al (9), anak laki-lakinya tak kunjung pulang sejak Selasa 9 Oktober 2018 lalu.
Enok berusaha mencari anaknya tersebut sampai akhirnya mendapatkan kabar bahwa anaknya diduga menjadi korban penculikan.
Informasi itu didapatkannya saat berkomunikasi dengan orang tua dari W (13), teman dari anaknya yang juga hampir menjadi korban pelaku penculikan.
Awalnya, Selasa (9/10/2018) lalu W dan AL ini tengah bermain internet di sebuah warung internet di bilangan Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Cicaheum, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung.
Lalu datang seorang lelaki cungkring yang mendekati kedua anak tersebut dengan cara membayarkan pemakaian internet.
Baca juga: Warga Pangkal Pinang Resah Isu Penculikan Anak, Disdik Terbitkan Surat Edaran
Setelah mendapatkan perhatian kedua anak itu, pelaku kemudian mengajak dengan membujuk mereka akan dibelikan sebuah batere disuatu tempat. Nyatanya, pelaku malah membawa keduanya ke pemakanan cina di Cikadut, Kota Bandung.
Ditempat itu, korban W yang tidak terbujuk pelaku dan menolak ikut pergi bersama pelaku. Pelaku pun kemudian melakukan penganiayaan terhadap W hingga akhirnya pingsan. Pelaku kemudian meninggalkan W di kuburan itu lalu membawa pergi Al ke Sumedang.
W sendiri kemudian ditemukan pamannya kemudian diserahkan kepada orang tuanya.
Enok sendiri mendapatkan kabar anaknya dibawa pergi pelaku ini dari orang tua W. Mendapatkan informasi itu Enok langsung bertolak ke Mapolrestabes Bandung untuk melaporkan dugaan penculikan tersebut.