BADUNG, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan pemerintah tetap fokus menangani para korban dan daerah terdampak bencana. Fokus ini tidak berubah meski Indonesia menjadi tuan rumah Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia yang diselenggarakan di Nusa Dua, Bali, 8-14 Oktober 2018.
"Meskipun kita menjadi tuan rumah dari Pertemuan Tahunan, kami dari pemerintah pusat terus memberikan perhatian yang sangat penuh bagi seluruh daerah terdampak, baik di Lombok maupun di Palu. Kita akan terus melakukan proses-proses pemulihan," kata Sri Mulyani melalui keterangan tertulisnya, Senin (8/10/2018).
Bentuk perhatian yang diberikan pemerintah salah satunya pencairan dana Rp 2,1 triliun untuk Nusa Tenggara Barat (NTB). Dana itu akan digunakan untuk bantuan kedaruratan dan pembangunan serta perbaikan perumahan.
Peruntukkan dana tersebut yang untuk perbaikan rumah dibagi ke tiga kategori, yaitu Rp 50 juta untuk penanganan rumah rusak berat, Rp 25 juta untuk penanganan rumah rusak sedang, dan Rp 10 juta untuk penanganan rumah rusak ringan. Selain itu, peserta Pertemuan Tahunan turut menyumbang untuk Lombok dan Palu.
"Sebelumnya, pegawai Kementerian Keuangan sudah melakukan aksi solidaritas untuk korban gempa Lombok sebesar Rp 1 miliar sejak awal September 2018," tutur Sri Mulyani.
Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde mengungkapkan, setelah melihat langsung keadaan di Lombok dan Palu, dia akan meminta uluran tangan seluruh peserta Pertemuan Tahunan. Kesempatan tersebut akan dimanfaatkan sebaik mungkin untuk sama-sama mendukung Indonesia yang dinilai sudah mempersiapkan diri menjadi tuan rumah Pertemuan Tahunan kali ini.
"Dengan melihat secara langsung keadaan di Lombok dan Palu, kami akan meminta kepada seluruh peserta pertemuan ini untuk bisa mengulurkan tangannya dan berbagi kedermawanan mereka," ujar Lagarde.
Anggota IMF sebelumnya mengumpulkan dana untuk menyumbang korban bencana di Palu (Sulawesi Tengah) dan Lombok (NTB) sebesar Rp 2 miliar. Sumbangan tersebut akan digunakan untuk penanganan korban gempa dan tsunami di Palu serta perbaikan resort di Lombok.
Kegiatan donasi ini dikemas dalam salah satu agenda di Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia bertajuk Solidarity for Lombok. Selain dari IMF, Bank Indonesia turut menyerahkan bantuan senilai Rp 500 juta untuk rehabilitasi lima masjid serta dua sekolah berikut sarana dan prasarananya di Lombok Barat.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan yang sebelumnya sudah menggalang dana bantuan turut menyumbang Rp 500 juta. Sumbangan tersebut disalurkan melalui Nahdlatul Ulama (NU) cabang Jawa Timur untuk penanggulangan bencana di Lombok, termasuk memenuhi kebutuhan seragam di SDN Guntur Macan 1 dan 2 di Lombok.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H