JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi yang sudah menonton film Crazy Rich Asian dapat melihat satu adegan ketika keluarga tokoh utama pria bersama membuat pangsit.
Ya, pangsit adalah sebuah lambang kebersamaan keluarga Asia, khususnya Tionghoa peranakan. Tradisi membuat pangit yang melekatkan hubungan antar keluarga.
"Saya bersama keluarga setiap Imlek pasti punya tradisi membuat pangsit bersama, karena pangsit ini kami berkumpul," kata Jennifer, generasi milenial Tionghoa.
Baca juga: Main ke Banyuwangi, Mampirlah ke Kedai Mi Pangsit Sejak Tahun 1996 Ini
Kebetulan saya dan rekan media lainnya berkesempatan untuk belajar membuat pangsit atau disebut ziao shi dalam Bahasa Mandarin di Din Tai Fung, Mal Gandaria City, Jakarta, Jumat (5/10/2018).
Awalnya kami fokus membuat pangsit dengan bentuk yang tepat dan bobot yang presisi. Di Din Tai Fung, kulit pangsit ditimbang dan harus memiliki berat 6,3-6,5 gram per kulit. Setelah diisi, bobot pangsit harus 22,4-22,8 gram.
Baca juga: 6 Fakta Menarik Soal Makam Tionghoa yang Belum Anda Ketahui
Membentuk pangsit juga punya cara tersendiri agar bentuknya melengkung layaknya bulan sabit. Saking sulitnya biasanya koki Din Tai Fung harus belajar membentuk pangsit hingga mahir selama tiga bulan.
"Ternyata susah ya, tidak semudah yang dipikirkan dan dilihat. Kita makannya gampang saja," kata seorang rekan media, Rini.
Antara pasrah dan sudah menyerah, kami akhirnya membentuk pangsit sesuka hati. Berakhirlah kami saling bercanda dan mengejar jumlah pangsit untuk dimakan ketimbang kesempurnaan bentuknya.
Tak terasa momen membuat pangsit jadi yang melekatkan kami para pembuat. Sama seperti prosesnya yang bersama-sama, pangsit umumnya juga disantap bersama orang terdekat, menciptakan susana hangat dalam kekeluargaan.