MALANG, KOMPAS.com - Penantian keluarga Ardi Kurniawan pupus. Jenazah Ardi tidak bisa dipulangkan karena kondisi yang tidak memungkinkan.
Ardi Kurniawan (29) adalah atlet paralayang asal Kota Batu yang menjadi korban tewas saat gempa dan tsunami melanda Palu, Sulawesi Tengah, pada Jumat (28/9/2018). Ardi ditemukan tertimbun puing bangunan Hotel Roa Roa, tempatnya menginap.
"Jenazah harus dikuburkan di sana karena tidak bisa dibawa pulang karena kondisi tidak memungkinkan," kata Andri Sisnanto, adik Ardi, saat ditemui di rumahnya, Rabu (3/10/2018).
Baca juga: Tangis Bahagia Syaiful Bertemu Sang Ibu Setelah Berjibaku Membalik Jenazah yang Bergelimpangan
Andri yang mewakili pihak keluarga mengaku ikhlas meskipun belum sempat melihat langsung kondisi kakaknya pascagempa.
"Semua ikhlas karena itu yang terbaik," katanya.
Andri mengatakan, salah satu yang mempersulit kepulangan jenazah Ardi adalah banyaknya korban selamat yang membutuhkan pengungsian sehingga kendaraan yang diterjunkan fokus mengangkut korban yang selamat.
"Yang sulit keluar dari Palu. Karena masih banyak korban selamat yang ingin keluar dari Palu," katanya.
Sebelumnya, pihak keluarga optimistis jenazah Ardi bisa dipulangkan. Bahkan, keluarga sudah menggali liang lahat untuk penguburan Ardi di TPU Songgokerto, Kota Batu.
Bagi Andri, Ardi merupakan kakak, teman sekaligus guru. Sebab, dua bersaudara itu merupakan atlet paralayang. Ardi selaku kakak kerap mengajari Andri terbang. Mereka kerap berlatih bersama, bahkan mengikuti kejuaraan bersama.