KOMPAS.com - Penduduk dari belahan dunia terbagi dalam bermacam suku, ras, dan budaya. Dengan banyaknya kebudayaan itu, semakin banyak pula acara atau kegiatan unik yang diselenggarakan.
Kegiatan tersebut bisa berwujud festival yang diadakan dalam tempo bulanan dan bahkan tahunan sesuai dengan karakteristik daerah masing-masing. Baik itu untuk tradisi, ataupun memperingati peristiwa tertentu.
Tak semua festival atau perayaan itu berlangsung aman. Terdapat beberapa festival yang "berbahaya" namun tetap dipertahankan dan selalu diadakan.
Mempertahankan tradisi adalah salah satu alasan perayaan tersebut tetap dilaksanakan. Berikut tujuh festival ataupun perayaan yang berbahaya di dunia, dilansir dari Encyclopedia Britannica:
1. Festival Takanakuy, Peru
Biasanya, Hari Raya Natal identik dengan kedamaian, berbagi hadiah, kisah kebaikan Sinterklas, dan berkumpulnya keluarga. Natal dijadikan momen penuh kebahagiaan bagi umat Nasrani.
Namun, semua itu berbanding terbalik dengan sebuah festival yang ada di Peru. Natal di Peru diwarnai atraksi pertarungan bagi mereka yang ingin menyelesaikan masalahnya.
Takanakuy dalam bahasa setempat berarti "darah mendidih". Bagi masyarakat Kota Santo Thomas, festival ini dilakukan bertepatan pada 25 Desember.
Tak hanya lelaki, perempuan juga boleh ikut andil dalam festival ini. Namun, mereka yang bertarung tak diperbolehkan menggunakan senjata sama sekali.
Aturan mainnya cukup sederhana, di antara mereka boleh adu jotos, menendang bebas tanpa adantya gigitan dengan diawasi oleh seorang wasit.
Uniknya lagi, setelah mereka berhenti bertarung, mereka akan bersalaman dan berpelukan satu sama lain walau dengan kondisi berlumuran darah.