Bukan kali ini saja SBY hadir di pertemuan Koalisi Prabowo-Sandi. Pada rapat di rumah Prabowo 7 September lalu yang dihadiri oleh Ketum PKS dan PAN, SBY juga absen.
Tak aktifnya SBY di koalisi Prabowo-Sandi sempat memunculkan isu bahwa Demokrat tak solid mendukung Prabowo-Sandiaga. Sejak awal, elite Demokrat memang sempat menyuarakan keberatan karena Prabowo memilih Sandiaga sebagai cawapres.
Bahkan Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief sempat menuding Sandiaga membayar mahar Rp 500 Miliar ke PKS dan PAN agar kedua partai tersebut merelakan kursi cawagub untuknya.
Demokrat juga belakangan memberikan dispensasi bagi kadernya yang mendukung pasangan Joko Widodo-Ma'ruf.
Setidaknya, ada dua kader Demokrat yang sudah secara terang-terangan menyatakan mendukung petahana, yakni Ketua DPD Demokrat Papua Lukas Enembe dan Ketua Majelis Pertimbangan Daerah Partai Demokrat Jawa Barat Deddy Mizwar.
Namun, Kepala Divisi Hukum dan Advokasi Partai Demokrat Ferdinand membantah spekulasi itu. Ia juga menegaskan bahwa ketidakhadiran SBY dalam rapat koalisi bukan berarti menunjukkan Demokrat tidak solid.
Baca juga: Kader Demokrat Dukung Jokowi, Gerindra Yakin Koalisi Prabowo Solid
Menurut dia, SBY memang saat ini memposisikan diri untuk tidak terlibat langsung dalam rapat di tim pemenangan. SBY lebih memilih sesekali bertemu langsung dengan Prabowo-Sandi, seperti yang baru saja dilakukan pada Kamis pekan lalu.
"SBY itu penasihat capres, jadi langsung hubungannya dengan capres. Bukan dengan tim pemenangan. Baru beberapa hari kemarin ketemu," kata Ferdinand.
Baca juga: SBY Tak Hadir dalam Pertemuan Ketua Umum Parpol Pengusung Prabowo-Sandiaga
Prabowo-Sandi saat itu menemui SBY di kediamannya di Kuningan. Prabowo sendiri saat itu menyebut bahwa SBY sebagai Presiden keenam RI memang ditempatkan pada posisi yang tinggi di koalisi Prabowo-Sandi. Prabowo bahkan menyebut SBY sebagai The Godfather.