WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence bersedia menjalani tes kebohongan untuk membuktikan dirinya bukan penulis artikel kontroversial di New York Times.
Artikel opini yang anonim itu menyebut adanya rencana pejabat Gedung Putih untuk mendongkel Presiden AS Donald Trump dari jabatannya.
"Siapa pun yang menulis editorial itu, dan narasi yang muncul dari beberapa tulisan lain baru-baru ini, tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di Gedung Putih," katanya di acara "Face the Nation" saluran CBS.
Baca juga: Wapres Mike Pence Diduga Penulis Artikel Kontroversial Turunkan Trump
Diwartakan USA Today pada Minggu (9/9/2018), Pence kembali menegaskan pernyataan tersebut di Fox News Sunday.
"Saya setuju untuk melakukannya dan akan tunduk pada tinjauan apa pun (oleh) pemerintahan," ucapnya.
Dia juga menyanggah tulisan opini di New York Times yang berisi mengenai sejumlah pejabat pemerintahan yang sedang berupaya melengserkan Trump melalui Amandemen 25.
Sebagai informasi, Amandemen 25 merupakan mekanisme hukum untuk menunjuk kepala negara jika presiden dinonaktifkan atau wafat.
Amandemen ini merumuskan praktik historis bagi wapres untuk secara permanen mengambil alih jika presiden meninggal atau mengundurkan diri.
Namun, Pence mengaku tidak pernah terlibat dalam perbincangan untuk menurunkan Trump dengan Amandemen 25.
"Tidak. Tidak pernah. Dan kenapa, kenapa kami harus melakukannya," ucap Pence.