KOMPAS.com - Pebulu tangkis Indonesia, Jonatan Christie, berharap masyarakat tidak bereaksi berlebihan tentang selebrasi buka baju yang dilakukannya pada Asian Games 2018.
Selebrasi buka baju pebulu tangkis yang akrab disapa Jojo ini memang sedang hangat diperbincangkan. Selain histeria penonton yang hadir di Istora Senayan, berbagai reaksi lain timbul, terutama di media sosial.
Di media sosial, kali ini wacana yang muncul adalah komentar-komentar yang dianggap berlebihan dan berpotensi menjadi pelecehan. Menurut Jojo, seharusnya masyarakat bisa lebih bijak dalam berkomentar dan tidak berlebihan.
"Saya sebenarnya tidak terlalu mempermasalahkan. Tidak masalah bila penonton senang karenanya," tutur Jojo dikutip dari BolaSport.com.
Baca Juga: Jonatan Christie Alami Krisis Kepercayaan Diri sebelum Rebut Emas Asian Games 2018
"Tetapi kelau dipakai untuk hal yang kurang tepat, saya tentu tidak berkenan. Buat saya, mungkin histeria ini jadi berlebihan karena yang hadir di Istora saat Asian Games bukan cuma penggemar bulu tangkis dan media juga melebih-lebihkan," kata pemilik tinggi 180 cm ini.
Jojo juga mengaku selebrasi yang dilakukan itu tanpa rencana dan sama sekali tidak diniatkan menjadi trademark alias ciri khasnya.
"Semuanya itu betul-betul secara spontan. Pertama kali saya lakukan di semifinal melawan Kenta Nishimoto. Cuma spontan karena saya bisa lepas dari tekanan, tidak ada pemikiran ini jadi trademark," tutur Jojo.
"Buka kaus itu merupakan bentuk reaksi saja mengingat ini Asian Games pertama dan saya bisa masuk semifinal, final, bahkan menjadi juara," ucap Jojo menambahkan.
Baca Juga: Jonatan Christie Buka Suara Soal Foto Belanja Barang Mewah yang Viral di Media Sosial
Setelah berhasil meraih medali emas Asian Games 2018, Jojo tidak punya waktu istirahat karena harus kembali berlatih.