Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

PKS: Sandiaga Uno Cawapres Adalah Titik Temu

11 Agustus 2018   15:30 Diperbarui: 11 Agustus 2018   15:35 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno berfoto bersama seusai mendaftarkan dirinya di Gedung KPU RI, Jakarta, Jumat (10/8/2018). Pasangan Prabowo-Sandi yang secara resmi mendaftar sebagai calon presiden dan wakil presiden tahun 2019-2024.

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara DPP PKS Muhammad Khalid mengatakan, partainya legawa meski kadernya, Salim Segaf Al Jufri, tidak dipilih menjadi calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto pada Pemilihan Presiden 2019.

Prabowo akhirnya menunjuk Sandiaga Uno menjadi cawapresnya.

"Dalam politik enggak bisa dong kita memaksakan ego. Koalisi ini kan bukan hanya punya Gerindra saja. Ada PAN, Demokrat dan PKS. Maka, Sandiaga Uno adalah titik temunya," ujar Khalid dalam acara diskusi di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (11/8/2018).

Baca juga: Ini Alasan SBY Tak Datang Saat Pendaftaran Prabowo-Sandiaga ke KPU

Lagipula, Khalid berpendapat, sosok Sandiaga Uno sangat diterima akar rumput PKS. Hal itu dapat dilihat dari kemenangan pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno di Pilkada DKI Jakarta.

Salah satu partai politik pengusungnya adalah PKS.

"Jadi sosok Sandi bagi PKS enggak resisten, bisa dikomunikasikan dengan konstituen," ujar Khalid.

Baca juga: Prabowo Subianto dan Upayanya Empat Kali Maju dalam Pilpres...

Ia sekaligus membantah bahwa sejak semula partainya bersikukuh mendorong Salim Segaf Al Jufri untuk menjadi cawapres Prabowo. Hal itu bukan harga mati.

Wajar apabila PKS mengajukan nama sebagai kandidat cawapres bagi Prabowo. Sebab, hal itu merupakan amanah dari keputusan majelis tinggi partainya, yakni mengajukan kader dalam tahapan pergantian kepemimpinan nasional.

"PKS bukan ngotot, tapi tugas dari partai untuk mengganti kepemimpinan nasional," ujar Khalid.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun