JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengakui telah menerima informasi terkait tujuh wisatawan domestik yang meninggal di Gili Trawangan pascagempa.
Gempa bermagnitudo 7 mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada Minggu (5/8/2018).Â
Kendati demikian ia belum dapat mengungkapkan informasi tersebut secara resmi, sebab pihak BPBD NTB masih melakukan pengecekan.
Baca juga: Cerita Wisatawan di Bali yang Ikut Merasakan Guncangan Gempa Lombok
"Ya tadi kami dapat informasi bahwa tujuh orang meninggal di Gili Trawangan. Itu adalah wistawan domestik, kami masih melakukan pengecekan," ujar Sutopo saat memberikan keterangan pers di kantor BNPB, Jakarta Timur, Senin (6/8/2018).
Sutopo menuturkan, berdasarkan informasi yang ia terima, dari tujuh korban, sebanyak lima orang telah berhasil dikeluarkan dari reruntuhan. Sementara dua korban lagi masih berada diupayakan untuk dipindahkan.
Namun, kata Sutopo, BPBD NTB belum menerima laporan terkait identitas tujuh wisatawan domestik yang tewas tersebut.
Baca juga: Gempa Lombok Tak Berdampak pada Aktivitas Gunung Agung dan Rinjani
Sementara, berdasarkan data BNPB pada Senin (6/8/2018), jumlah korban tewas akibat gempa sebanyak 91 orang dan 209 korban luka-luka.
"Kami masih melakukan pengecekan karena datanya belum disampaikan ke posko. Jadi kami baru mengeluarkan data korban jiwa sebanyak 91 orang. Tujuh wisawatan itu di luar 91 korban," kata Sutopo.
"Kami sudah kontak dengan aparat di Gili Trawangan mengenai kabar tujuh wisatawan lokal itu dari Lombok bukan asing," ucapnya.