JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan, pihaknya belum menentukan calon presiden (capres) maupun calon wakil presiden (cawapres) yang akan diusung pada pemilu presiden 2019. Namun, Partai Demokrat pun menunggu siapa cawapres yang akan diusung Presiden Joko Widodo maupun Prabowo Subianto.
Menurut SBY, waktu Jokowi maupun Prabowo mengumumkan cawapres merupakan saat yang sangat menentukan dan ditunggu. Ketika ini terjadi, maka ini akan menjadi momentum perubahan keadaan alias game changer.
Hal ini berdasarkan pada pengalamannya dua kali mencalonkan diri sebagai presiden, kata SBY.
"Saya sebagai seorang veteran capres, dua kali menjadi capres. Memang yang akan mengubah keadaan nanti ketika Jokowi dan Prabowo mengumumkan siapa cawapresnya. Itu akan menjadi game changer," sebut SBY di kediamannya di Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (10/7/2018).
Baca juga: Cawapres di Kantong Jokowi dan Reaksi Ketum Parpol Koalisi...
Menurut SBY, politik cenderung sangat dinamis. Namun demikian, ia memprediksi tanggal 9-10 Agustus 2018 atau menjelang masa akhir pendaftaran capres dan cawapres adalah periode puncak dinamika politik.
Apalagi jika Jokowi maupun Prabowo mengumumkan cawapresnya menjelang masa penutupan pendaftaran.
"Bisa dibayangkan beliau baru mengumumkan tanggal 9 Agustus begitu berarti kan tinggal 24 jam kali dua," ujar SBY.
Meskipun demikian, imbuh SBY, Partai Demokrat sudah melakukan pemetaan dan telah memikirkan sejumlah opsi. Pembahasan pun sudah dilakukan terkait pengumuman capres dan cawapres.
"Sehingga segenting, se-chaos apapun nanti pada tanggal 9-10 Agustus insya Allah Demokrat akan bisa menetapkan pilihan yang kami pandang paling tepat," sebut SBY.