JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Kesejahteraan Rakyat Hidayat Nur Wahid mengakui mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan alias Aher merupakan cawapres terkuat dari partainya.
Ia mengatakan, Aher merupakan cawapres dengan perolehan suara tertinggi di pemilu internal PKS.
"Kalau itu bukan rahasia umum lagi. Kan sudah berkali-kali disampaikan ke publik bahwa Pak Aher itu memang suara tertinggi di pemilihan internal di PKS. Dan beliau mempunyai pengalaman panjang sebagai gubernur di Jawa Barat dengan prestasi yang banyak," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (25/6/2018).
"Jadi wajar kalau kemudian Pak Aher yang paling dimungkinkan untuk kemudian dijadikan sebagai cawapresnya Pak Prabowo," lanjut dia.
Baca juga: PAN Ingin Jadi Cawapres Prabowo, PKS Sindir soal Pemilu 2014
Namun, ia mengatakan delapan nama kader PKS yang juga disodorkan sebagai cawapres pendamping Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto juga tetap dibahas bersama Gerindra.
"Bahwa kemudian ada delapan nama yang lain iya. Kami memperjuangan semuanya, tapi dari sembilan nama itu suara tertinggi dalam konteks pemilihan di internal PKS adalah untuk Pak Aher," lanjut dia.
PKS sebelumnya menyodorkan sembilan kadernya sebagai cawapres pendamping Prabowo.
Baca juga: Charta Politika: Anies Baswedan dan Gatot Nurmantyo Paling Pantas Jadi Cawapres Prabowo
Sembilan kader PKS itu adalah Gubernur Jawa Barat dari PKS Ahmad Heryawan, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid, Mantan Presiden PKS Anis Matta, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno.
Kemudian, Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufrie, Mantan Presiden PKS Tifatul Sembiring, Ketua DPP PKS Al Muzammil Yusuf, dan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera.