JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham "Lulung" Lunggana mengatakan akan meninggalkan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang telah membesarkan namanya dipanggung politik DKI Jakarta. Lulung berencana pindah ke Partai Amanat Nasional (PAN).
"Sama ya perjuangannya sama. Berbasisnya sama. Jadi perjuangannya sama. PAN adalah partai istiqamah," ujar Lulung
Dipecat PPP
Lulung sebelumnya terlibat konflik dengan PPP. PPP yang diketuai Djan Faridz memecat Lulung dari keanggotaannya di PPP. Saat itu Lulung menjabat sebagai Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW PPP) DKI Jakarta
Pemecetan itu disampaikan Djan Faridz dalam konferensi pers yang digelar di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP PPP) di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, pada 13 Maret 2017.
Alasan pemecatan Lulung dan sembilan anggota PPP lainnya terkait sikap dan pernyataan dukungan yang berbeda dengan PPP pada  Pilkada DKI Jakarta 2018. Saat itu Lulung mendukung pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, sedangkan PPP versi Djan Faridz mendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok-Djarot Saiful Hidayat.
Baca juga: Wasekjen PPP: Lulung Mengundurkan Diri Dulu, Baru Berkoar-koar Pindah Partai
Lulung kemudian mempertanyakan alasan pemecatannya. Dia menilai pemecatan itu tidak memiliki alasan jelas.
Lulung mengatakan, tidak ada pemberitahuan atau teguran dari DPP PPP terkait tuduhan dirinya tak patuh pada perintah partai.
Menurut Lulung, berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PPP, proses pemecatan itu harus melalui surat teguran I, II, dan III.
Lulung menyayangkan sikap Djan yang mengumumkan pemecatannya sebagai kader PPP kepada media. Lulung merasa kredibilitasnya dirusak karena Djan mengumbar masalah tersebut.