Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Penghormatan bagi Stephen Hawking, Suaranya Dikirim ke Lubang Hitam

16 Juni 2018   17:22 Diperbarui: 16 Juni 2018   17:51 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Stephen Hawking

KOMPAS.com – Badan Antariksa Eropa (ESA) dan keluarga mengirimkan suara Stephen Hawking ke lubang hitam sebagai penghormatan terakhir terhadap fisikawan ternama tersebut.

Hawking yang meninggal pada 14 Maret 2018 memang dikenal dengan karya-karyanya yang memperluas pengetahuan kita mengenai lubang hitam.

Pada 1974, Hawking yang memadukan teori Albert Einstein dan teori kuantum berhasil menunjukkan bahwa lubang hitam tidak diam, tetapi mengeluarkan radiasi dan partikel sebelum akhirnya meledak dan menghilang.

Oleh karena itu, tidak aneh bila keluarga Hawking setuju untuk mengirimkan radiasi yang membawa suara Einstein ke lubang hitam usai pemakamannya.

Baca juga: Makalah Terakhir Multiverse Stephen Hawking Terbit

“Siaran ini akan dikirimkan ke lubang hitam terdekat, 1A 0620-00, yang hidup di sebuah sistem biner yang memiliki bintang kerdil oranye yang biasa saja,” ujar putrinya, Lucy Hawking, seperti dikutip dari The Guardian, Jumat (15/6/2018).

“Isinya adalah pesan mengenai perdamaian dan harapan, mengenai persatuan dan pentingnya untuk hidup bersama dalam keharmonisan di planet ini,” ujarnya lagi.

Suara Hawking juga akan dilatari oleh musik gubahan Vangelis, seorang komposer Yunani yang telah beberapa kali memenangkan penghargaan di Academy Awards.

Lucy Hawking mengatakan, penghormatan musikal ini adalah sikap yang indah dan simbolik. Ia juga menjadi penghubung antara keberadaan ayah kami di planet ini, keinginannya untuk pergi ke luar angkasa, dan penjelajahan alam semesta yang ada di pikirannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun