GORONTALO, KOMPAS.com – Nama upia karanji atau kopiah keranjang mungkin tidak dikenal banyak orang di Indonesia.
Namun jika melihat Abdurrahman Wahid (Gus Dur), mantan Presiden RI memakai kopiah anyaman, maka banyak orang sudah tahu. Ya, kopiah yang dikenakan Gus Dur adalah upia karanji yang berasal dari Gorontalo.
Upia karanji saat ini sedangtren kembali. Keunikan dan kekhasannya menjadi daya tarik tersendiri, termasuk saat dikenakan pada Lebaran kali ini.
Banyak anak muda Gorontalo yang tidak lagi risih mengenakannya, padahal dulunya penutup kepala ini identik dengan orang-orang tua di desa.
Untuk membuat upia karanji, perajin harus mencari mintu di hutan. Ada juga yang menjual ikatan mintu di pasar-pasar tradisional yang berdekatan dengan hutan.
Tekstur dan pola anyaman mintu yang menarik ini membuat kaum muda berani mengenakannya. Padu padan dengan busana lain tidak masalah, bahkan dengan celana jeans pun.
Warga Gorontalo yang saling berkunjung dan silaturahim saat Idul Fitri tak lupa mengenakan upia karanji. Saat dikenakan pun terasa adem di kepala, lubang halus dalam anyamannya memberi ruang bagi udara sampai di kulit kepala.
Karena kelebihan inilah songkok khas Gorontalo pun mendapat tempat di hati kaum muda. Mereka mengenakannya saat anjang sana ke sanak saudara tanpa risih.
“Harga upia karanji di pasaran antara RP 100.000 hingga Rp 150.000. Bahkan ada yang lebih (mahal) sesuai kehalusan anyamannya,” kata Indra Dunggio, warga lainnya.
Selain Gus Dur, Sandiaga Uno, Wakil Gubernur DKI Jakarta, pun acap mengenakan upia karanji di berbagai acara resmi. Sandiaga memiliki darah keturunan Gorontalo.