Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Rupiah Melemah, Siap-siap Harga Makanan dan Minuman Naik

25 Mei 2018   20:15 Diperbarui: 25 Mei 2018   20:17 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) terus melemah. Sejumlah sektor industri ikut terpukul pelemahan tersebut, salah satunya adalah industri makanan dan minuman.

Maklum, bahan baku industri sektor ini masih mengandalkan impor. Tak ayal, ketika dollar AS menguat menyebabkan biaya produksi membengkak. Sedangkan harga jual produk menggunakan rupiah, karena lebih banyak menyasar pasar domestik.

Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi) Adhi S Lukman mengungkapkan, anggotanya akan mengevaluasi situasi fluktuasi nilai tukar rupiah usai Lebaran.

Menurut dia, hingga saat ini stok bahan baku yang kebanyakan masih impor sudah disiapkan dari bulan Maret lalu.

Baca juga: Darmin: Jangan Kurs Dollar AS Bergerak kemudian Disimpulkan Sudah Krisis

"Tapi bila situasi ini terus berlanjut hingga tutup kuartal dua, maka bisa jadi di kuartal tiga kami akan menaikkan harga," katanya, Rabu (23/5/2018).

Berdasarkan catatan Gappmi, hingga saat ini industri makanan dan minuman memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap bahan baku impor. Seperti bahan baku terigu, gula, susu, garam, dan produk perasa buah.

"Bila situasi ini terus berlanjut bisa menyebabkan kenaikan harga antara 3 persen sampai 7 persen," sebutnya.

Efek penurunan nilai tukar rupiah berikutnya adalah terjadi penurunan omzet di sektor industri ini. Alhasil, Gapmmi sangat berharap pada pertumbuhan ekonomi tetap baik, sehingga tidak menggerus omzet.

Adhi bilang, anggota Gapmmi tidak panik walaupun nilai tukar rupiah terus melemah. Ia menilai, langkah Bank Indonesia (BI) diharapkan bisa meredam fluktuasi tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun