Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Elektabilitas Jokowi Tinggi, Politisi PDI-P Sebut Politik Identitas Tak Laku

23 Mei 2018   07:34 Diperbarui: 23 Mei 2018   07:32 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo memberikan kata sambutan saat meresmikan gedung Pondok Pesantren Modern Terpadu (PMT), Buya Hamka, Padang, Sumatera Barat, Senin (21/5/2018). Joko Widodo mengatakan dengan diresmikannya Pondok Pesantren Modern Terpadu ini bukti nyata bahwa cita-cita Buya Hamka telah berhasil menebus waktu dan generasi saat ini.

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi PDI Perjuangan Maruarar Sirait meyakini bahwa permainan politik identitas sudah tidak laku untuk memengaruhi pemilih dalam Pemilu Presiden 2019.

Hal ini terlihat dari elektabilitas Presiden Joko Widodo sebagai petahana yang tetap tinggi meskipun politik identitas masih kerap menyerang mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

"Semakin hari, apalagi jelang Pilpres 2019, dukungan publik ke Jokowi semakin kuat dan tinggi," kata Maruarar kepada Kompas.com, Selasa (22/5/2018) malam.

Maruarar mengacu pada survei Indo Barometer yang dirilis kemarin. Presiden Jokowi sebagai petahana memiliki elektabilitas tertinggi sebesar 40,7 persen.

Elektabilitas Jokowi masih unggul cukup jauh dari pesaing terkuatnya, Prabowo Subianto, yang hanya dipilih 19 persen responden.

Baca juga: Nawacita Jokowi Dinilai Rentan Diserang Oposisi Jelang Pilpres 2019

Menurut Maruarar, hampir tidak ada parpol atau tokoh yang mengaku telah memainkan politik identitas. Namun realitanya hal itu terjadi saat ini.

Untungnya, menurut dia, politik identitas itu tak memengaruhi pilihan rakyat terhadap Jokowi. Rakyat cukup cerdas untuk memilih berdasarkan kinerja dan kapabilitas.

"Hampir tidak ada orang Indonesia yang menginginkan politik identitas digunakan untuk memenangkan suatu kontestasi," kata anggota Komisi XI DPR ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun