Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cerita Juru Parkir GKI Surabaya, Lihat Wanita dan 2 Anak Pakai Rompi Sebelum Ledakan

13 Mei 2018   10:54 Diperbarui: 13 Mei 2018   11:08 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kobaran api diduga dari bom bunuh diri di depan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Jl Arjuna, Kota Surabaya, Minggu (13/5/2018).

SURABAYA, KOMPAS.com - Mulyanto (55), juru parkir di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Diponegoro, Surabaya, Jawa Timur, mengaku melihat tiga perempuan berjalan cepat ke arah gereja sebelum ledakan bom terjadi, Minggu (13/5/2018) pagi.

Mulyanto mengatakan, ketiganya yang terdiri dari seorang dewasa dan dua anak-anak berbelok masuk tepat di depan gereja.

"Kira-kira pukul 08.15 WIB. Jemaat sudah pada datang, tapi sembayang belum dimulai," kata dia di lokasi kejadian.

Seorang satpam, lanjut dia, sempat menghalangi. Dia hampir menyusul masuk untuk membantu satpam menghalangi.

Namun sebelum sampai, suara ledakan keras seperti bom meledak langsung terdengar. Satpam tersebut, lanjut Mulyanto, tergeletak minta tolong dengan badan penuh luka.

Selain satpam dan tiga orang tadi, Mulyanto juga melihat seorang jemaah luka di bagian kaki.

Lalu sekitar 5 menit setelah ledakan pertama terjadi, ada ledakan susulan. Suara ledakan yang terdengar tidak begitu keras.

Dia mengatakan, polisi baru datang ke lokasi sekitar 30 menit setelah kejadian itu.

Setelah polisi datang, area GKI disterilkan dari orang-orang dengan radius puluhan meter. Polisi bersenjata berjaga di lokasi.

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Tiga Orang Bercadar Masuk Gereja Kristen Indonesia, Lalu Bom Meledak dan Menghancurkan Semua

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun