Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Koloni Burung Laut di Alaska yang Mampu Bangkit dari Abu

3 Mei 2018   17:48 Diperbarui: 3 Mei 2018   17:48 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Burung laut Crested Auklets

Burung laut Crested Auklets

KOMPAS.com - Bencana erupsi di Alaska tahun 2008 telah menghancurkan habitat sarang burung laut, Aethia cristatella dan Aethia pusilla. Namun, dalam empat tahun burung tersebut mampu membangun habitat mereka di lokasi baru.

Berdasarkan studi terbaru di The Auk: Ornithological Advances, kemampuan kedua spesies burung untuk bangkit kembali mengejutkan para peneliti.

Dikutip dari Sciencedaily, Rabu (25/4/2018), ada sekitar 100.000 sarang A cristatella dan 150,000 sarang A pusilla di Kasatochi yang diketahui rusak. 

Sarang burung tersebut berada di celah-celah karang, dan saat terjadi erupsi, terkubur oleh debu dan bebatuan erupsi.

Baca juga : Kisah Hidup dan Mati Nigel, Burung Laut Paling Kesepian di Dunia

Ahli geologi dari Amerika, Gary Drew dan timnya, melakukan pengamatan di pulau dan habitat burung laut di Kasatochi sebanyak dua kali sebelum letusan dan lima kali dalam delapan tahun pertama sesudah erupsi.

Drew merekam aktivitas kedua burung di dua lokasi di Kasatochi dengan menggunakan kamera yang diatur secara selang waktu. Sebelas bulan setelah erupsi, Drew masih melihat burung-burung tersebut berada di atas lapisan abu tebal yang menutupi sarang-sarang mereka.

Setelah itu, Drew mendapati jumlah burung yang hinggap di bekas sarang mereka menurun drastis. Pada tahun 2012, Drew dan timnya menemukan habitat baru burung tersebut di sebuah lereng di sebelah utara habitat asli.

Menurut sejumlah survei lainnya, ada indikasi bahwa ada sebagian burung yang pindah ke pulau terdekat.

Baca Juga: Inilah Fosil Bayi Burung "Paling Langka dari yang Langka"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun