Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Audio Wayang PandawaXKurawa Hadir di Kompas.com, 23 April 2018

20 April 2018   16:58 Diperbarui: 20 April 2018   17:05 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kerajaan Hastinapura dipimpin raja yang cakap dan rupawan bernama Prabu Sentanu. Prabu Sentanu beristrikan Dewi Ganggawati.

Akan tetapi, karena satu hal yang tak bisa Prabu Sentanu mengerti, Dewi Ganggawati meninggalkan Prabu Sentanu dan anak semata wayangnya, Dewabrata.

Prabu Sentanu sedih teramat dalam dengan kepergian Dewi Ganggawati. Terlebih lagi Dewabrata masih terlalu kecil dan masih butuh bimbingan seorang ibu.

Baca juga : 10 Tahun Berpisah, Arie Dagienkz dan Vena Annisa Bekerja Bareng

Kesedihan itu tidak membuat Prabu Sentanu menyia-nyiakan Dewabrata. Dewabrata tetap mendapatkan pendampingan dan didikan ayah baik dan bertangung jawab.

Mencari Semerbak wangi

Suatu hari, Prabu Sentanu mendengar sebuah kabar bahwa di sekitar Sungai Yamuna sering tercium wangi semerbak.

Untuk memenuhi rasa penasarannya, Prabu Sentanu pergi mendatangi Sungai Yamuna.

Sesampainya di sana, Prabu Sentanu mencium wangi yang begitu semerbak. Ia mencari sumber wangi tersebut.

Prabu Sentanu tak menyangka jika wangi semerbak itu berasal dari tubuh seorang perempuan yang bekerja sebagai tukang getek untuk menyeberangkan orang di Sungai Yamuna.

Prabu Sentanu menyapa perempuan tersebut dan berkenalan. Perempuan itu bernama Durgandini, anak angkat seorang nelayan miskin bernama Dasabala.

Karena jatuh hati, Prabu Sentanu memberanikan diri melamar Durgandini.

Durgandini tidak langsung menerima lamaran Prabu Sentanu. Ia berdiskusi dengan ayah angkatnya.

Setelah berdiskusi dengan ayahnya, Durgandini menemui Prabu Sentanu.

Syarat yang bikin sakit

Ia bersedia menjadi istri Prabu Sentanu tapi dengan satu syarat. Anak-anak yang dilahirkan dari Durgandini berhak menjadi Raja Hastinapura berikutnya setelah Prabu Sentanu.

Mendengar Persyaratan Durgandini, Prabu Sentanu sangat terkejut.

Prabu Sentanu sudah mempersiapkan anak semata wayangnya, Dewabrata untuk menjadi Raja Hastinapura.

Prabu Sentanu pun kembali ke Hastinapura. Berhari-hari bahkan berminggu-minggu ia memikirkan persyaratan yang disampaikan Durgandini sampai akhirnya ia jatuh sakit.

Dewabrata menghampiri ayahnya yang sedang sakit dan memberanikan diri untuk bertanya. Prabu Sentanu menceritakan apa yang sedang dialaminya.

Setelah mendapatkan penjelasan ayahnya, Dewabrata berpikir keras dan tiba-tiba saja ia berangkat menuju Sungai Yamuna menemui Durgandini.

Sumpah Dewabrata

Dewabrata menyampaikan maksud dan tujuannya kepada Durgandini. Ia tidak akan menikah dan memiliki keturunan dari siapa pun jika Durgandini mau menikahi ayahnya.

Sumpah Dewabrata ini membuat seluruh keturunan Durgandini yang berhak menjadi penerus takhta Hastinapura.

Para dewa mendengarkan sumpah Dewabrata. Dewabrata diberi gelar Bhisma yang berarti terpuji oleh para dewa. Sejak saat itulah Dewabrata dipanggil Bhisma.

Akhirnya Prabu Sentanu pun melangsungkan pernikahannya dengan Durgandini.

Tapi, nasib Durgandini tidak beruntung. Anak-anak yang dilahirkannya dari perkawainan dengan Prabu Sentanu meninggal dunia di umur yang cukup muda.

Cerita ini adalah babak awal kelahiran ksatria-ksatria Hastinapura yang memperebutkan singgasana di medan tempur kurusetra.

Kisah para ksatria Hastinapura ini akan diceritakan dan bisa didengar lewat audio wayang PandawaXKurawa yang disiapkan tim Motion 97.5 FM untuk pembaca Kompas.com.

Ikuti kisahnya setiap episode setiap pagi di Kompas.com mulai dari Season 1 Episode 1, Senin, 23 April 2018.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun