Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Jangan Terlewat, Minggu Ini Ada Hujan Meteor Lyrid

19 April 2018   19:23 Diperbarui: 19 April 2018   22:00 2646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto hujan meteor Lyrnid dengan menggunakan teknik pemotretan long exposure, yang diambil di Thanlyn, 14 mil dari Yangon, Myanmar pada 23 April 2015.

KOMPAS.com - Tahukah Anda, sepanjang bulan April sebenarnya langit kita selalu dijatuhi hujan meteor Lyrid.

Jangan sedih, Anda belum melewatkannya. Menurut NASA Jet Propulsion Laboratory (JPL) dan Space Science telescope Institue (STScl), puncak hujan meteor Lyrid akan terjadi pada Sabtu (21/4/2018) dan Minggu (22/4/2018).

Hujan meteor Lyrid selalu muncul setiap bulan April. Nama Lyrid sendiri diambil dari rasi asalnya, yakni rasi Lyra (Harpa).

Menurut NASA, fenomena ini sudah terjadi sejak ribuan tahun lalu. Bahkan berdasar catatan NASA, astronom China telah merekam hujan meteor Lyrid sejak 687 SM.

Baca juga : Perusahaan Jepang Berencana Menjual Hujan Meteor Buatan

Dilansir Space.com, Rabu (18/4/2018), hujan meteor Lyrid muncul karena setiap tahunnya bumi melewati jejak atau sisa debu yang ditinggalkan oleh komet Thatcher. Sisa-sisa debu itu yang kemudian nampak dari bumi sebagai hujan meteor.

Setiap 415 tahun sekali, komet tersebut melintasi bumi.

Komet Tatcher melintasi tata surya terakhir terjadi pada 1816. Ini artinya, komet Thatcher akan kembali ke tata surya pada 2276.

Astronom amatir Mutoha Arkanuddin, berkata bahwa hujan meteor Lyrid ini akan terjadi di seluruh wilayah Indonesia.

"Waktu terbaik untuk melihatnya adalah saat tengah malam sampai menjelang fajar di tanggal 21 dan 22 April ini," kata Mutoha yang dihubungi Kompas.com, Kamis (19/4/2018).

Mutoha melanjutkan, saat ini bulan sedang memasuki fase kuartal pertama. Ini artinya, bulan lebih cepat terbenam dan langit pada tengah malam akan gelap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun