WASHINGTON, KOMPAS.com - Saham perusahaan teknologi Facebook Inc menyentuh rekor tertinggi dalam dua tahun setelah pendiri dan CEO-nya, Mark Zuckerberg menyampaikan pidato di hadapan Senat AS. Saham Facebook dilaporkan menguat 4,5 persen pada Selasa (10/4/2018) waktu setempat.
 Mengutip CNBC, Rabu (11/4/2018), sesaat sebelum Zuckerberg menyampaikan pidatonya, saham Facebook sudah menguat sekitar 2,5 persen. Pada Februari 2018, saham Facebook sempat menyentuh level 195,32 dollar AS, namun anjlok sekitar 11 persen dalam sebulan terakhir karena ada laporan data pengguna Facebook disalahgunakan.
 Periset dari Cambridge University Aleksandr Kogan menciptakan aplikasi pada tahun 2013 yang digunakan oleh kira-kira 300.000 orang. Namun, aplikasi tersebut dapat mengakses informasi terkait jutaan akun.
 Pihak Facebook menyatakan, data tersebut digunakan oleh perusahaan lain, yakni Cambridge Analytica, tanpa izin Facebook. Cambridge Analytica diketahui terafiliasi dengan kampanye Presiden AS Donald Trump.
Baca juga: 50 Juta Data Penguna Facebook Bocor, Zuckerberg Rugi Rp 67,5 Triliun
 Pada Selasa waktu setempat, Zuckerberg menyatakan dalam dengar pendapat dengan komite Senate Judiciary and Commerce bahwa Facebook akan memperbaiki masalah ini dengan platform-nya. Selain itu, ia juga menyatakan bertanggung jawab terkait konten yang ada di Facebook.
 Ia pun mengungkapkan, ada kesalahpahaman bahwa data secara reguler berpindah tangan kepada pengiklan Facebook.
 "Ada miskonsepsi yang sangat umum terhadap Facebook bahwa kami menjual data kepada pengiklan," ujar Zuckerberg.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H