Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mobil Ratna Sarumpaet Dipulangkan, Anies Bilang "Itu Warisan Takut kepada Atasan"

5 April 2018   12:45 Diperbarui: 5 April 2018   12:49 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musywardana bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Cakung, Jakarta Timur, Kamis (5/4/2018)

Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musywardana bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Cakung, Jakarta Timur, Kamis (5/4/2018)JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, mobil aktivis Ratna Sarumpaet dibebaskan atas inisiatif petugas Dinas Perhubungan.

Menurut Anies, itu menunjukkan petugas dishub lebih takut kepada atasan daripada prosedur.

 "Jangan menumbuhkan kebiasaan takut pada atasan karena ini warisan takut kepada atasan. Kalau menjadi pegawai pemerintah, bekerjanya harus takut pada prosedur," ujar Anies di Kantor Wali Kota Jakarta Timur, Kamis (5/4/2018).

Baca juga: Kata Anies, Stafnya Tak Instruksikan Dishub Pulangkan Mobil Ratna Sarumpaet

 Anies tidak mau pegawai Pemprov DKI tidak bekerja sesuai prosedur karena takut dimarahi atasan.

Seperti kasus penderekan mobil Ratna Sarumpaet, kata Anies, prosedur untuk warga yang kenal dengan gubernur dan yang tidak kenal tetap sama.

 "Apakah teman Pak Gubernur atau bukan teman Pak Gubernur, prosedurnya sama. Jangan pernah takut sama gubernur, takutlah sama prosedur," katanya. 

Baca juga: Saat Anies dan Kadishub DKI Bantah Pengakuan Ratna Sarumpaet...

Aktivis Ratna Sarumpaet marah saat mobilnya diderek petugas Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Selasa (3/4/2018).Anies ingin menumbuhkan kebiasaan bekerja sesuai prosedur di Pemprov DKI.

Kata dia, benar atau tidaknya penindakan yang dilakukan Pemprov DKI tergantung pada prosedur yang berlaku, bukan keinginan gubernur.

 "Itu yang saya katakan, ini warisan masalah, nih, kebiasaan membahagiakan gubernur. Bukan, jangan kebiasaan membahagiakan gubernur, kebiasaannya adalah menegakkan aturan," ujarnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun