Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kapolri: Sisa Kelompok Saracen Masih Eksis Sebarkan Hoaks

3 Maret 2018   18:10 Diperbarui: 3 Maret 2018   19:17 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Polri Jenderal (Pol) Tito Karnavian mengatakan, ada dua kelompok yang berkontribusi menyebarkan berita bohong atau hoaks mengenai penganiayaan ulama. Polisi sebelumnya menciduk admin The Family Muslim Cyber Army. Namun, ternyata satu kelompok lagi adalah sisa-sisa anggota Saracen yamg belum tertangkap.

 "Didalami lagi, diinvestigasi, ternyata diviralkan dua kelompok. Yang sekarang ditangani Mabes, MCA dan sisa eks Saracen," kata Tito saat menghadiri acara Tarbiyah PERTI di Jakarta, Sabtu (3/3/2018).

 Saracen merupakan kelompok penyebar ujaran kebencian dan konten SARA yang diungkap Polri pada 2017. Beberapa pengurusnya ditangkap dan sudah dipidana. Ternyata, kelompok Saracen diduga masih menjalankan aksinya di dunia maya. Tito meyakini motif mereka tak lain dari politis.

 "Dari konten pembicaraan disampaikan bagaimana caranya kita legitimasi dan jatuhkan pemerintah, maka ini motif politik," ujarnya.

Baca juga: The Family MCA dan Saracen, Bisnis Hoaks Serupa tetapi Tak Sama

 Tito mengatakan, dari kasus-kasus penganiayaan pemuka agama yang ditangani polisi, belum ditemukan kaitan antara satu dengan lainnya. Sejauh ini diketahui kasus tersebut terjadi secara spontan, bukan direkayasa.

Meski begitu, ucap Tito, banyak juga isu penganiayaan ulama yang sebenarnya tidak terjadi.

 "Yang kami temukan di udara, ada yang merangkai secara masif sehingga ramai di medsos isu ulama dengan mengambinghitamkan kelompok tertentu," tutur Tito.

 Tito pun meminta masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan berita yang viral di media sosial. Masyarakat diminta cerdas memilih berita-berita untuk dipercaya dan membandingkan dengan sumber lainnya.

 "Jangan diterima mentah-mentah, tabayun, dan cek sumber lainnya," kata Tito.

Sementara itu, Kepala Biro Multimedia Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto mengatakan, Polri akan membeberkan soal kelompok eks Saracen itu pada Senin (5/3/2018), termasuk hubungannya dengan kelompok MCA.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun