Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Survei: Elektabilitas AHY Tertinggi sebagai Cawapres Pemilu 2019

23 Februari 2018   16:43 Diperbarui: 23 Februari 2018   16:57 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
CEO Alvara Hasanuddin Ali di Jakarta, Jumat (23/2/2018).

JAKARTA, KOMPAS.com - Alvara Research Center merilis hasil survei poltik, salah satunya mengenai elektabilitas calon wakil presiden pada Pemilihan Presiden 2019.

Hasilnya, Komandan Satuan Tugas Bersama Pilkada 2018 dan Pilpres 2019 dari Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi nama teratas dengan elektabilitas mencapai 17,2 persen.

Di bawah AHY, ada mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo dengan 15,2 persen

"Lalu ada (Wakil Presiden) Jusuf Kalla, (Gubernur DKI Jakarta) Anies Baswedan, dan (Ketua Umum PKB) Muhaimin Iskandar," ujar CEO Alvara Hasanuddin Ali di Jakarta, Jumat (23/2/2018).

(Baca juga: Poltracking Indonesia: AHY Kandidat Cawapres Terkuat di Pemilu 2019)

Kalla mendapat elektabilitas sebesar 13,1 persen, Anies sebesar 9,3 persen, dan Muhaimin mendapat 8,9 persen.

Dukungan terhadap AHY mayoritas berasal dari Sumatera, Bali-Nusa Tenggara, dan Kalimantan. Sementara Gatot Nurmantyo banyak dukungan dari Jawa.

Adapun, nama Jusuf Kalla banyak dukungan dari Sulawesi, Maluku, dan Papua.

AHY dinilai sebagai representasi dari tokoh muda yang dinilai layak menjadi cawapres dengan persentase 25,7 persen.

Angka itu mengalahkan Ridwan Kamil dengan 15 persen, Anies Baswedan dengan 15 persen, Muhaimin Iskandar dengan 14,2 persen, dan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dengan 9,7 persen.

(Baca juga: Semangati Kader Baru Demokrat, AHY Ceritakan Pengalaman Pribadinya)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun