Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Soal 36 Diskotik Terlibat Narkoba, Buwas Enggan Bertemu Anies Jika....

22 Februari 2018   19:32 Diperbarui: 22 Februari 2018   19:36 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso memberikan keterangan pers saat pengungkapan narkotika jaringan internasional dari Taiwan di gedung BNN, Jakarta Timur, Selasa (20/2/2018). BNN melakukan operasi gabungan bersama Polri, Bea Cukai, dan TNI AL berhasil mengamankan empat tersangka dan mengamankan shabu seberat 1 ton dan 37 kilogram dan ditaksir bernilai melebihi 2 triliyun rupiah.

BOGOR, KOMPAS.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) sejauh ini belum mendapat laporan resmi bentuk kerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terkait adanya indikasi keterlibatan 36 diskotik dalam bisnis peredaran narkoba di ibu kota.

 Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta berencana menemui Kepala BNN Budi Waseso untuk membahas hasil temuan tersebut sebelum mantan Kabareskrim itu pensiun.

 Kepala BNN Budi Waseso mengatakan, dirinya siap bertemu dengan Anies asalkan Pemprov DKI Jakarta mau mengambil tindakan tegas dengan menutup ke-36 diskotik tersebut.

 "Tapi saya maunya ada tindakan lanjut, kalau nggak saya gak mau ketemu (Anies)," kata Buwas, sapaan akrabnya, di Bogor, Kamis (22/2/2018).

(Baca juga : Buwas: Artis Salah Satu Pangsa Pasar Terbaik Narkotika )

Buwas menambahkan, sejauh ini, identitas nama ke-36 diskotik itu masih menjadi rahasia. Gubernur Anies pun, disebut belum mengetahui diskotik mana saja yang terindikasi terlibat peredaran narkoba.

 Buwas menjelaskan, pembuktian 36 diskotik di Jakarta yang terlibat narkoba didapatnya setelah ia menyuruh salah satu orangnya untuk membeli narkoba di sana.

 Dari hasil penelusuran tersebut, orang suruhannya bisa dengan mudah membeli dan mendapatkan barang haram itu.

 "Ada 81 diskotik di Jakarta, saya random 36 diskotik dan dipastikan positif ada (narkoba). Saya suruh orang untuk beli. Ternyata memang ada, baik itu sabu maupun ekstasi. Semua wilayah di Jakarta terwakili, ada," sebutnya.

 "Makanya, saya gak mau ngomong-ngomong aja. Nggak ada gunanya, harus konsekuen. Jadi kalau hanya ngomong doang, nggak perlu. Tapi kalau Pak Anies siap betul, saya kasih terus langsung tutup, saya baru mau kasih tau," pungkas dia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun