Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar dari Kasus Anies Baswedan dan Rumitnya Tugas Paspampres

19 Februari 2018   15:15 Diperbarui: 20 Februari 2018   11:22 886
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gubernur DKI Anes Baswedan saat dihadang paspamres (lingkaran merah) usai final Piala Presiden di Stadion Gelora Bung Karno, Sabtu (18/2/2018) malam.

Sebagai gambaran akan kompleksnya kerja Paspampres, berikut Kompas.com rangkum enam fakta penting di balik kerja Paspampres. Mereka yang ditampilkan adalah sosok yang bekerja di balik sorotan, namun juga memiliki peran penting dalam mengamankan presiden.

Detasemen Deteksi Paspampres selalu melakukan sterilisasi terhadap personel, barang, dan kendaraan yang akan memasuki area ring 1 di setiap acara yang dihadiri VVIP. Sterilisasi difokuskan terhadap ancaman berbentuk zat kimia, biologi, radioaktif, nuklir, bahan peledak atau dikenal dengan istilah chemical, biological, radiological, nuclear, and explosive (CBRNE).1. Pendeteksi serangan biologis

Detasemen Deteksi Paspampres selalu melakukan sterilisasi terhadap personel, barang, dan kendaraan yang akan memasuki area ring 1 di setiap acara yang dihadiri VVIP. Sterilisasi difokuskan terhadap ancaman berbentuk zat kimia, biologi, radioaktif, nuklir, bahan peledak atau dikenal dengan istilah chemical, biological, radiological, nuclear, and explosive (CBRNE).

"Detasemen Deteksi akan melaksanakan sterilisasi terhadap tempat acara. Dilaksanakan oleh personel Paspampres terlatih dalam mendeteksi ancaman nuklir, biologi, kimia, dan bahan peledak," ujar Komandan Detasemen Deteksi Letnan Kolonel Czi Koerniawan.

2. K-9, anjing pendeteksi bom

Detasemen Deteksi juga memiliki satwa K-9 atau anjing pelacak. Salah satu anjing pelacak bernama Catherine bertugas membantu personel Detasemen Deteksi melakukan sterilisasi tempat acara. Indera penciuman Catherine yang sangat kuat mampu mendeteksi keberadaan bahan peledak di tempat-tempat yang sulit dijangkau manusia.

Sejak usia tiga bulan, Catherine telah mengikuti serangkaian proses latihan pengamanan di bawah pengawasan Paspampres. Sejak dini, ia diajarkan patuh dan menuruti segala perintah.

Setelah menginjak usia satu tahun, Catherine dilatih secara intensif agar mampu mendeteksi ancaman bom secara tepat dan cepat di tempat-tempat tersembunyi yang sulit diketahui personel Paspampres.

Sebagai anjing pelacak, Catherine memiliki penciuman yang tajam untuk mendeteksi keberadaaan bom di tempat tersembunyi. Ketika menemukan benda yang diduga bahan peledak, Catherine akan berdiam di tempat tersebut dan berhenti mengendus lingkungan di sekitarnya.

3. Robot penjinak bahan peledak

Penjinakan bahan peledak yang dilakukan Paspampres juga melibatkan robot. Robot ini memiliki roda penggerak seperti tank dan memiliki lengan yang digunakan untuk mengevakusi bom.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun