Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Komedian Gareng Rakasiwi Meninggal Dunia di Yogyakarta

9 Februari 2018   17:44 Diperbarui: 9 Februari 2018   17:49 712
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelayat berdoa di depan jenazah komedian Gareng Rakasiwi, Jumat (9/2/2018).

Pelayat berdoa di depan jenazah komedian Gareng Rakasiwi, Jumat (9/2/2018).YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Komedian asal Yogyakarta, Gareng Rakasiwi, meninggal dunia, Jumat (9/2/2018) sekitar pukul 03.30 WIB.

Kepergian komedian multitalenta ini meninggalkan duka yang mendalam bagi kalangan seniman, dan masyarakat di Kota Gudeg.

 Gareng yang memiliki nama asli Dwiyanto meninggal pada usia 52 tahun di Rumah Sakit (RS) Adelia, Ngotho, Tamanan, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta, sekitar 100 meter dari kediamannya.

Dia ini sempat mengeluhkan sakit di dada saat tiba di Bandara Adisutjipto Yogyakarta seusai pulang mengerjakan proyek di Jakarta pada pukul 01.00 WIB.

 Setelah mendapatkan perawatan beberapa saat di Rumah Sakit Adelia, Gareng meninggal dunia.

"Dulu jurusannya Teknik Elektro. Sempat membuka bengkel elektro tapi menjadi komedian," kata pendeta yang memimpin kebaktian penghiburan Purwantoro, Jumat.

(Baca juga: Melihat Pesantren Sunda di Cirebon, Santri Dilarang Bawa Ponsel dan Masjid Tak Pakai Pengeras Suara)

 Seniman Djaduk Ferianto mengatakan, Gareng adalah sosok komedian multitalenta yang tidak banyak dimiliki Indonesia. Meninggalnya Gareng membuat dunia komedian Indonesia, khususnya Yogyakarta, karena kehilangan sosok seorang seniman hebat.

"Di Yogyakarta, setelah mas Marwoto (Komedian Marwoto Kawer), Gareng-lah, tetapi dia sudah mendahului seniornya. Di jakarta juga sudah memiliki banyak penggemar," katanya.

Dia sendiri mendengar kabar meninggalnya Gareng mendadak. Pada tanggal 2 dan 3 Februari lalu, Djaduk mengaku masih mengerjakan sebuah proyek bersama Gareng.

"Setiap tahun kami ada proyek, seperti Indonesia Kita. Almarhum kemarin pas acara ulangtahun Bu Mega (Megawati) juga masih ikut," kata Djaduk.

 Salah satu yang membekas, lanjut dia, adalah sosok Gareng yang rajin mencatat bahan komedian, baik dari pelawak senior maupun junior lalu dikembangkannya.

"Di samping kemedian dia aktor hebat. Tidak semua komedian bisa memaninkan sebagai aktor. Karena dia bisa memainkan beberapa karakter yang luar biasa. Dia bisa menirukan Asmuni, dia bisa menirukan AA Gym, Gus Dur, bisa menirukan siapa pun," ucapnya.

 Tak hanya komedian dan aktor. Almarhum juga memiliki kemampuan untuk menjadi master ceremony bahasa Jawa dan nyanyi juga bagus.

"Mudah-mudahan trio GAM (Guyonan Ala Mataram tempat Gareng bergabung bersama Marsudi dan Wisben) menemukan gantinya, tetapi pasti tidak akan sama kualitasnya. Tetapi akan muncul lagilah Gareng yang baru dengan suasana yang baru, energi yang baru," pungkasnya.

 Gareng lahir di Sleman 20 April 1967. Malang melintang di dunia komedi, tak hanya di lokal Yogyakarta, tetapi juga kancah nasional. Gareng juga sempat mengikuti pelawak tunggal dalam ajang Stand Up Comedy di Kompas TV. Tak hanya menjadi komedian dan pembawa acara, dia juga menjadi penyiar radio.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun