JAKARTA, KOMPAS.com - Pengacara Alfian Tanjung menanyakan apakah benar pengurus PDI Perjuangan mengirim kadernya untuk menemui Partai Komunis China.
Pertanyaan ini disampaikan kepada Sekjen PDI-P Hasto Kristianto yang menjadi saksi dalam kasus dugaan pencemaran nama baik yang menjerat Alfian di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (7/2/2018).
Alfian merupakan terdakwa kasus pencemaran nama baik terkait pernyataannya yang menuding 85 persen anggota PDI-P merupakan anggota PKI.
 "Saya baca dari beberapa media bahwasannya untuk memperkuat kaderisasi, PDI-P mengirim beberapa kadernya menemui Partai Komunis China, betul?" kata pengacara Alfian, Ismar.
Baca juga : Tudingan Alfian soal PKI Disebut Pengaruhi Elektabilitas PDI-P
Atas pertanyaan ini, Hasto membantah bahwa pertemuan dengan Partai Komunis China terkait kaderisasi. Hal itu, kata Hasto dilakukan hanya untuk studi banding.
Hasto mengatakan, tak hanya kader PDI-P yang pernah mendatangi partai tersebut. Partai lain seperti PKS, Golkar, dan Demokrat juga pernah menemui mereka.
Ia juga menyampaikan bahwa PDI-P pun melakukan kunjungan ke partai politik negara lain, di antaranya, Jepang dan Jerman.
Hasto mengatakan, kedatangan PDI-P tidak mewakili pemerintah sehingga tidak berkewajiban untuk menemui pemerintah China.
 "Seluruh partai politik di Indonesia studi banding ke PKC, bukan hanya PDI-P," ujar Hasto.
Baca juga : Dalam Sidang Alfian Tanjung, Hasto Bantah PDI-P Disusupi Kader PKI