Bupati Jombang, Jawa Timur, Nyono Suharli Wihandoko, terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Sabtu (3/2/2018).
Nyono, menjabat sebagai Bupati Jombang sejak 24 September 2013. Dia dilantik setelah memenangkan Pilkada Kabupaten Jombang 2013. Kala itu, dia berpasangan dengan Munjidah Wahab sebagai wakilnya.
Mereka didukung oleh Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat.
Politisi Golkar kelahiran Jombang, 8 November 1962, itu mulai menapaki karier politiknya dari jabatan Kepala Desa Spanyol, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang.
Nama Nyono mulai dikenal publik saat dirinya masuk dalam bursa calon Bupati Jombang tahun 2003. Kala itu sistem pemilihan kepala daerah menggunakan metode pemilihan di DPRD. Dia masuk dalam bursa cabup berpasangan dengan Tamim Romli sebagai cawabup.
(Baca juga: Pengalaman Ganjil dan Brankas Besar di Balik Penggeledahan Vila Mewah Zumi Zola)
Dalam kontestasi Pilkada pada tahun 2003 yang dipilih anggota legislatif itu, Nyono kalah bersaing dengan pasangan Suyanto-Ali Fikri.
Pada periode tahun 2004-2009, Nyono menjadi anggota DPRD Jombang. Dia terpilih lagi sebagai anggota dewan untuk periode 2009-2013.
Pada tahun 2008, bapak dua anak itu tampil sebagai kontestan Pilkada Jombang berpasangan dengan Abdul Halim Iskandar. Namun dalam percaturan itu, Nyono dan pasangannya kalah dari pasangan Suyanto-Widjono Soeparno.
Pada Pilkada Jombang tahun 2013, Nyono kembali tampil dalam Pilkada Jombang bergandengan dengan Munjidah. Saat berpasangan dengan putri KH Abdul Wahab Chasbullah itulah, Nyono memenangi pilkada.
Pasangan Nyono-Mundjidah akhirnya dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Jombang untuk periode 2013-2018.