Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ini Karakter Pekerjaan yang Terancam Hilang akibat Tergerus Teknologi

14 Desember 2017   15:45 Diperbarui: 14 Desember 2017   15:50 649
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana diskusi dalam acara Indonesia Jobs Outlook 2017 yang digelar International Labour Organization (ILO) di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Kamis (14/12/2017).

JAKARTA, KOMPAS.com - Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) menemukan pekerjaan dengan katakteristik tertentu akan hilang di masa mendatang sebagai dampak dari perkembangan teknologi. Karakteristik tersebut adalah pekerjaan yang bersifat rutin.

 "Pekerjaan yang rutin, manual, dan kognitif itu beresiko hilang digantikan dengan fungsi yang sama dari teknologi," kata ekonom ILO Owais Parray dalam acara Indonesia Jobs Outlook 2017 di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Kamis (14/12/2017).

 Parray mencontohkan jenis pekerjaan yang akan hilang nantinya seperti petugas front office di bank. Saat ini, sebagian besar tugas front office sudah bisa digantikan oleh mesin ATM (anjungan tunai mandiri) maupun aplikasi di ponsel yang dikeluarkan oleh masing-masing perbankan.

 Terlebih, para pengusaha nantinya akan memperhitungkan antara berapa biaya yang perlu dikeluarkan jika mempekerjakan manusia dan berapa yang dikeluarkan untuk robot. Jika biaya menggunakan robot lebih efisien, maka pekerja di bidang itu terancam kehilangan pekerjaan.

Baca juga: Pekerjaan Sampingan Bisa Lebih Menjanjikan dari Pekerjaan Utama

 "Banyak pekerjaan akan terancam karena otomatisasi. Tapi, tidak semua pekerjaan terancam," tutur Parray.

 Adapun karakteristik pekerjaan yang dinilai aman dari perkembangan teknologi adalah yang sifatnya kognitif tapi tidak rutin maupun yang manual dan tidak rutin. Tipe pekerjaan semacam ini akan sangat sulit digantikan dengan kerja dari mesin robot karena memerlukan keahlian sumber daya manusia di bidang-bidang yang khusus.

 "Seperti pekerjaan dokter dan perawat, itu tidak tergantikan oleh robot," ujar Parray.

 Dalam rangka menghadapi tantangan seperti itu, Parray mengimbau pekerja di Indonesia untuk tidak khawatir.

Salah satu yang bisa dilakukan agar tidak kehilangan pekerjaan adalah meningkatkan kapasitas dan nilai dari sumber daya manusia itu sendiri, sehingga punya kemampuan yang mumpuni untuk mengisi lapangan kerja baru yang diprediksi akan semakin banyak bermunculan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun