Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Arab Saudi Sempat Usulkan Alternatif Ibu Kota Palestina

8 Desember 2017   09:29 Diperbarui: 8 Desember 2017   09:52 912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Putra Mahkota Arab Saudi sekaligus Menteri Pertahanan, Pangeran Mohammed bin Salman saat menghadiri pertemuan pertama menteri pertahanan dan pejabat 41 negara Islam untuk melawan terorisme, di Riyadh, Arab Saudi, Minggu (26/11/2017). (AFP/Fayez Nureldine)

RIYADH, KOMPAS.com - Di tengah kecaman atas pengakuan Presiden AS Donald Trump terhadap Jerusalem sebagai ibu kota Israel, ternyata dikabarkan Arab Saudi sempat mengajukan alternatif kepada Palestina.

Dilaporkan New York Times pada Minggu (3/12/2017) lalu, Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman pernah mengajukan proposal kepada Presiden Palestina Mahmoud Abbas saat berkunjung ke Riyadh pada November lalu.

Dalam proposal yang disebutnya sebagai prakarsa perdamaian Israel dengan Palestina, Arab Saudi mengusulkan wilayah Abu Dis sebagai ibu kota Palestina.

Dengan kata lain, Arab Saudi mengharapkan Palestina mau melepas Jerusalem Timur sebagai ibu kota negara tersebut.

Abu Dis sendiri merupakan kota di Palestina yang berada dekat dengan Jerusalem Timur.

Baca juga:28 Negara Uni Eropa Peringatkan Trump Tak Pindah Kedutaan AS ke Jerusalem

Isi lain dari proposal tersebut menyebutkan, warga Palestina akan mendapat wilayah yang tidak berbatasan dengan Tepi Barat maupun Jalur Gaza, yang mana mereka hanya akan memiliki kedaulatan tak penuh, sementara mayoritas permukiman Israel akan tetap ada.

Dalam proposal itu juga dijelaskan pengungsi Palestina dan keturunan mereka yang tinggal di negara lain tidak berhak kembali ke Israel.

Menurut surat kabar itu, yang dilansir Middle East Monitor, Arab Saudi memberi waktu dua bulan kepada Palestina untuk mempertimbangkan tawaran tersebut.

Namun proposal tersebut langsung mendapat penolakan dan menimbulkan kemarahan warga Palestina serta para aktivis yang berkeras bahwa Jerusalem adalah ibu kota mereka.

Sementara pihak Arab Saudi saat akan dikonfirmasi membantah rincian rencana tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun