Mulyono menuturkan, siklon tropis terjadi ketika angin baratan berbelok masuk ke sistem angin tekanan rendah pada bumi belahan selatan. Ketika ini terjadi, pusaran akan terbentuk. Namun, pusaran tidak begitu saja berubah menjadi siklon tropis.
“Tergantung pada intensitasnya, seberapa besar tekanan udara ini. Kalau masih di atas 1.000 milibar masih sistem depresi tropis. Kalau sudah 995-1.000 milibar mulai menjadi bibit siklon tropis. Kalau pusaran hanya terjadi di permukaan, belum vertikal belum jadi bibit siklon tropis,” kata Mulyono.
Mulyono menjelaskan, siklon tropis menyebabkan aliran udara semakin kuat. Lalu, kemunculannya di atas permukaan laut yang memiliki banyak uap air berpotensi memicu pertumbuhan awan di sekitar siklon tropis.
“Kalau potensi pertumbuhan awannya kuat, berarti potensi hujan muncul disitu. Hujannya pada skala sedang atau lebat. Bahkan daerah tertentu bisa pada skala sangat lebat. Terlebih sekarang sedang musim hujan,” kata Mulyono.
Indonesia mengalami sejumlah siklon tropis. Beberapa diantaranya adalah siklon tropis Durga di perairan barat daya Bengkulu (22-25 April 2008), siklon tropis Anggrek di perairan barat Sumatera (30 Oktober-4 November 2010), siklon tropis Bankung di perairan barat daya Sumatera (11-13 Desember 2014), dan yang terakhir siklon tropis Cempaka.
Baca Juga : Banjir di Yogyakarta, Apakah Cuma gara-gara Siklon Cempaka?
Menurut Mulyono, siklon tropis Cempaka istimewa karena lahir di lokasi yang paling dekat dengan daratan.
Hingga Selasa siang kemarin, siklon tropis Cempaka berada di sekitar 30 Km selatan Pacitan. Sedangkan malam hari, kata dia, pergeseran siklon tak terlalu jauh dari daratan pantai selatan Jawa, yakni 40 Km.
Mulyono menuturkan, Indonesia akan jarang mendapati terjadinya siklon. Sebab, pusaran siklon sangat dipengaruhi oleh gaya Coriolis yang membelokkan arah angin.
“Semakin tinggi lintangnya semakin kuat pusarannya. Pusaran jadi syarat untuk terbentuknya siklon," ungkap Mulyono.
Siklon tropis biasanya akan terbentuk di wilayah lintang lebih dari 10 derajat.