YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sebaran abu Erupsi Gunung Agung menyebabkan Bandara Gusti Ngurah Rai ditutup. Imbas dari penutupan ini, sebanyak 1.123 penumpang dari Bandara Adisutjipto Yogyakarta menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar, Bali gagal terbang.
 "Kami sudah menerima notam sejak pukul 07.00 Wita Bandara Gusti Ngurah Rai close akibat adanya erupsi Gunung Agung," ucap General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta, Agus Pandu Purnama, Senin (27/11/2017)
 Agus Pandu menyampaikan, setiap adanya penutupan aktivitas penerbangan tentu akan berdampak pada seluruh bandara. Sama halnya dengan penutupan Bandara Gusti Ngurah Rai akibat erupsi Gunung Agung juga berdampak pada Bandara Internasional Adisutjipto.
 Setidaknya ada 15 jadwal penerbangan dengan rute dari Bandara International Adisutjipto menuju Bandara Gusti Ngurah Rai atau sebaliknya.
 "Kami ini memiliki 15 penerbangan dari dan ke Ngurah Rai, memang cukup banyak. Jadi saya mencatat ada 3 penerbangan Lion Air, 6 Penerbangan Garuda, 4 Penerbangan Air Asia dan 2 penerbangan Nam Air," tegasnya.
Baca juga : Belajar dari Merapi, Ini Imbauan untuk Warga Sekitar Gunung Agung
 Menurutnya, total calon penumpang untuk jadwal penerbangan rute dari Yogyakarta menuju Denpasar tercatat sebanyak 1.123 orang, sedangkan rute Denpasar menuju Yogyakarta jumlah penumpang sebanyak 810 orang.
 "Total yang harusnya berangkat ke Ngurah Rai 1.123 penumpang terpaksa harus dibatalkan. Yang seharusnya tiba di Bandara Adisutjipto dari Ngurah Rai sebanyak 810 orang," tuturnya.
 Pagi tadi, lanjutnya, ada dua penerbangan yang sebenarnya sudah siap terbang namun harus dibatalkan karena Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar, Bali ditutup. Dua maskapai yang gagal berangkat, yakni NAM Air dan Lion Air.
"Tadi pagi totalnya sekitar 290 penumpang terpaksa harus batal berangkat," tandasnya.
Baca juga : Gubernur Bali Imbau Warga Gunung Agung Mengungsi ke Karangasem