KOMPAS.com - Pernahkah Anda mendengar tentang Asgardia? Jika belum, Asgardia adalah sebuah negara virtual yang berbasis di luar angkasa.
Sejak pembentukannya diumumkan oleh ilmuwan dan pengusaha Rusia, Igor Ashurbeyli; sudah ada lebih dari 300.000 orang yang tertarik mendaftar untuk menjadi penduduk Asgardia.
Walaupun sempat diragukan, tampaknya Ashurbeyli benar-benar berniat untuk merealisasikan Asgardia.
Pada Minggu (12/11/2017), kerajaan luar angkasa ini meluncurkan satelit pertamanya.
Dirangkum dari New Scientist, Senin (13/11/2017), satelit yang bernama Asgardia-1 tersebut berukuran sebesar sepotong roti saja. Namun, ia membawa setengah terabyte data berisi dasar proyeknya, seperti konstitusi bangsa, simbol nasional, hingga 115.000 data warganya.
Baca juga: Tak Perlu Kirim Satelit, Ada 7 Cara Buktikan Bumi Itu Bulat
Satelit ini diluncurkan melalui fasilitas peluncuran Wallops milik NASA di Virginia, tepatnya di atas pesawat ruang angkasa Cygnus di orbit roket ATK Antares.
Pesawat Cygnus tersebut berlabuh di Internastional Space Station (ISS) pada Selasa, 14 November 2017, untuk melakukan misi utamanya, yaitu mengirim barang-barang untuk astronot di sana.
Setelah itu, dalam waktu kurang lebih satu bulan, pesawat ini akan terbang kembali dan melepaskan satelit Asgardia-1 ke orbitnya.
Hingga sekarang, PBB belum mengakui Asgardia sebagai suatu negara karena negara virtual ini tidak dapat ditinggali secara fisik. Satu-satunya hak yang bisa diberikan oleh Asgardia kepada warganya untuk saat ini adalah izin untuk mengirimkan data diri mereka ke luar angkasa.
Namun, hanya waktu yang bisa menjawab apakah kerajaan luar angkasa Asgardia akan menjadi negara berbasis antariksa pertama atau hanya berupahard drive eksternal yang mengorbit.