Berdasarkan hasil sejumlah lembaga survei pada putaran pertama Pilkada DKI, elektabilitas Anies-Sandi seringkali menempati posisi buncit, kalah dari dua pasangan pesaingnya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.
Baca: Fadli Zon Ingatkan Anies-Sandi Penuhi Janji soal DP 0 Persen dan Reklamasi
 Namun, nyatanya Anies-Sandi lolos ke putaran kedua bersama Ahok-Djarot.
 Pada putaran pertama, perolehan suara Anies-Sandi menempati urutan kedua dengan persentase 39,95 persen.
Sementara, Ahok-Djarot berada di posisi puncak dengan perolehan suara 42,99 persen. Agus-Sylvi gugur dengan suara 17,07 persen.
Memasuki putaran kedua, hasil sejumlah lembaga survei menunjukkan keunggulan Anies-Sandi dibandingkan Ahok-Djarot. Namun, selisih elektabilitas kedua pasangan ini cukup tipis.
 Hasil survei terbukti. Anies-Sandi memenangkan putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017 dengan perolehan suara 57,96 persen, sementara Ahok-Djarot kalah dengan perolehan suara 42,04 persen.
Baca: Fadli Zon: Yang Dibutuhkan Anies-Sandi Sikap Kritis, Bukan Puja-puji
Selisih perolehan suara mereka terpaut jauh, yakni 15,92 persen.
 Dengan hasil ini, KPU DKI Jakarta menetapkan Anies-Sandi sebagai gubernur dan wakil gubernur terpilih DKI Jakarta. Akhirnya, Anies kembali menginjakkan kakinya di Istana dan kembali reuni dengan Presiden Jokowi.
 Anies sempat berbincang cukup lama dengan Jokowi usai prosesi pelantikan.