Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kebocoran di Terminal 3 Semalam Mirip Peristiwa Serupa Sebelumnya

4 Oktober 2017   08:59 Diperbarui: 4 Oktober 2017   16:59 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

TANGERANG, KOMPAS.com - Kebocoran dari plafon bangunan Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta pada Selasa (3/10/2017) malam mirip dengan beberapa peristiwa serupa yang terjadi sebelumnya di tempat itu. Kemiripan terjadi pada penyebab kebocoran yakni diawali dengan hujan deras, talang air yang tidak mampu menampung debit air dalam jumlah besar, lalu bocor dan menggenangi area publik.

 "Memang kalau dilihat dari penyebabnya, ada kemiripan dengan beberapa kejadian bocor sebelum-sebelumnya," kata Public Relation Manager PT Angkasa Pura II Yado Yarismano saat menghubungi Kompas.com, Selasa malam.

Baca juga: Hujan Deras, Terminal 3 Soekarno-Hatta Bocor hingga Tergenang Air

 Kebocoran semalam terjadi sekitar pukul 19.00 WIB di salah satu sky bridge yang menghubungkan gedung parkir dengan bangunan terminal. Tepat di atas plafon yang jadi titik kebocoran, ada kerusakan berupa karet fiber talang air pecah karena tidak kuat menahan debit air hujan.

 Pada Juni lalu, kebocoran juga terjadi di lantai satu gedung terminal internasional, di mana plafon bangunan terbuka dan air mengalir deras dari atas.

Lihat juga:Talang Air Pecah Sebabkan Kebocoran di Terminal 3 Soekarno-Hatta

Dalam menanggapi kondisi seperti itu, pihak PT Angkasa Pura II mengatakan akan membahasnya secara komprehensif dan meneliti kembali hal-hal teknis yang masih harus dilakukan guna mengantisipasi kejadian serupa di kemudian hari.

 "Pastinya kami akan evaluasi hal-hal ini, termasuk berkonsultasi dengan pihak kontraktor," kata Yado.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun