Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dua Pekan Terakhir Masa Jabatan Djarot

2 Oktober 2017   06:44 Diperbarui: 2 Oktober 2017   08:42 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dan Dubes Jerman untuk Indonesia Michael von Ungern-Sternberg di RPTRA Kalijodo, Selasa (26/9/2017).

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (29/9/2017).JAKARTA, KOMPAS.com - Masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat akan berakhir pada pertenghan bulan ini, tepatnya pada 15 Oktober. Dalam dua pekan yang tersisa ini, ia akan menuntaskan sejumlah program.

"Mulai Oktober, kami lebih banyak untuk peresmian-peresmian (program) yang sudah selesai," ujar Djarot dalam wawancara khusus bersama Kompas.com pada Senin (4/9/2017).

Proyek-proyek yang akan diresmiskan antara lain,  Masjid Al-Mubarokah dan Patung Menembus Batas di RPTRA Kalijodo, peresmian lokasi binaan PKL di Jalan Cengkeh, hingga Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA).

Setelah 15 Oktober, pemerintahan DKI Jakarta yang baru akan hadir. Kementerian Dalam Negeri sudah mengusulkan tanggal pelantikan gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta terpilih, Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Pelantikan Anies-Sandi rencananya akan dilakukan pada 16 Oktober.

"Secara ideal kami mengusulkan kepada Pak Setneg (Sekretaris Negara) kira-kira 16 Oktober. Karena (15 Oktober) hari libur tidak boleh diadakan pelantikan. Karena Undang-Undang mengatakan pelantikan dilaksanakan pada hari kerja," kata Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Neger, Sumarsono.

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dan Dubes Jerman untuk Indonesia Michael von Ungern-Sternberg di RPTRA Kalijodo, Selasa (26/9/2017).Masjid dan potongan tembok Berlin

Peresmian program yang paling dekat waktunya adalah Masjid Al-Mubarokah dan Patung Menembus Batas. Rencananya, keduanya akan diresmikan Selasa (3/10/2017) besok.

Masjid Al-Mubarokah sendiri merupakan pemenuhan janji mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot sewaktu menertibkan kawasan Kalijodo. Ketika itu, ada sebuah masjid yang berdiri di tengah-tengah permukiman warga. Ahok dan Djarot berjanji kepada warga untuk "mengganti" masjid tersebut.

"Ketika (masjid) belum dibongkar, saya sudah ketemu sama pengurus masjidnya, DKM-nya, saya sudah janjikan akan dipindah," ujar Djarot.

Masjid dibangun tepat di sebrang RPTRA Kalijodo. Dulu, luas masjid itu di Kalijodo lebih kecil yaitu hanya 150 meter persegi saja. Sekarang luas masjidnya 500 sampai 600 meter persegi dan luas lahan hampir 2.000 meter persegi. Dengan diresmikannya masjid itu, Djarot mengatakan hutang dia dan Ahok terpenuhi.

"Jadi janji saya dengan Pak Ahok sudah kami penuhi betul untuk membangun ini. Karena waktu itu kami menjadi jaminan bahwa itu akan kami bangun," ujar Djarot.

Peresmian masjid itu akan dilakukan sore hari menjelang magrib. Setelah itu, pada malam harinya Djarot akan meresmikan Patung Menembus Batas yang berada di area RPTRA Kalijodo. Patung Menembus Batas merupakan sebuah public art karya Respati Teguh Santoro Ostenrik.

Salah satu bagiannya menggunakan 4 potong tembok Berlin yang dipasang berjajar. Teguh membuat figur "manusia baja" dari lempengan baja yang digambarkan seolah menerobos tembok-tembok itu.

"Pelat besi baja yang tebalnya 2,5 meter itu untuk representasi semangat manusia yang ingin mencari kebebasan, ingin menembusi batas-batas yang mengekang," kata Teguh.

PKL di Jalan Cengkeh

Pada Kamis (5/10/2017) mendatang, Djarot juga akan meresmikan lokasi binaan (lokbin) untuk pedagang kaki lima (PKL) Kota Tua di Jalan Cengkeh. Ini merupakan bagian dari revitalisasi Kota Tua yang sedang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Lokbin itu boleh digunakan secara gratis oleh para PKL tanpa membayar uang sewa. Mereka hanya membayar retribusi sebesar Rp 4.000 per hari.

"Harus retribusi, kalau dikasih tempat seperti ini tapi enggak bayar retribusi ya keterlaluan. Harus (ada retribusi) supaya ada rasa memiliki," kata Djarot.

Lokasi tersebut mampu menampung 456 PKL. Lokbin itu juga bisa menampung parkir sebanyak 150 mobil dan 400 motor.

Salah satu hasil revitalisasi Kota Tua yang akan diresmikan hari itu adalah Kali Besar. Kawasan Kali Besar itu nantinya akan memiliki jembatan yang menghubungkan Jalan Kali Besar Barat dan Jalan Kali Besar Timur. Nantinya, Kali Besar juga akan memilili jalur pejalan kaki dengan lebar 9 meter.

Warga berjalan di trotoar Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (23/11/2016). Lahan tersebut merupakan taman yang menjadi bagian dari proyek pelebaran trotoar di kawasan Tanah Abang, tepatnya di Jalan Jatibaru Raya.Pelebaran trotoar

Untuk program ini, Djarot belum akan meresmikannya. Djarot baru akan melakukan pencanangan pelebaran trotoar di Jalan Sudirman dan Jalan M.H Thamrin. Ini merupakan rencana yang sudah bergulir sejak Ahok masih menjabat.

"Insya Allah tanggal 8 Oktober hari Minggu, saya minta saat CFD pencanangannya. Supaya ada gambaran trotoar kita itu sampai 2018 seperti apa," ujar Djarot.

Trotoar akan dilebarkan 9 sampai 10 meter. Pelebaran trotoar ini akan menggunakan dana koefisien lantai bangunan (KLB) dua pengembang yaitu PT Mitra Panca Persada dan PT Kepland Investama.

Peresmian RPTRA

Pada Selasa (10/10/2017), Djarot akan secara serentak meresmikan RPTRA yang dibangun dengan dana APBD. Rencananya, ada 100 RPTRA yang akan diresmikan di kawasan Monas. Namun, hanya 94 RPTRA yang pembangunannya sudah selesai dan siap diresmikan. Sisa 6 RPTRA lagi sedang dikebut pembangunannya.

Jika belum selesai sampai masa jabatannya berakhir, Djarot mengaku tidak mempermasalahkan itu.

"Masih ada yang belum selesai, ya enggak apa-apa karena kontrak (pembangunan RPTRA) kan sampai bulan Desember," kata Djarot.

Ia senang karena RPTRA yang dibangun dengan dana APBD bisa diresmikan sekaligus. Hal ini berbeda dengan RPTRA yang dibangun dengan dana CSR. Djarot harus datang langsung meresmikan RPTRA tersebut untuk menghargai perusahaan pemberi CSR.

Ada 6 RPTRA CSR yang seharusnya diresmikan. Pekan lalu, Djarot sudah meresmikan dua diantaranya. Dua RPTRA lagi akan diresmikan pekan ini sementara 1 RPTRA lagi belum selesai dikerjakan.

Lihat juga: Ini Daftar 20 RPTRA di Jakbar yang Akan Diresmikan Djarot

Lapor ke Ahok

Yang di atas tadi merupakan sejumlah program yang sudah memiliki tanggal peresmian yang pasti. Beberapa program rencananya juga akan diresmikan pada Oktober ini, misalnya revitalisasi Taman Ismail Marzuki dan mal pelayanan publik.

Djarot mengatakan apa yang selama ini telah dia lakukan adalah kelanjutan dari visi misi pasangan Jokowi-Ahok, yang merupakan gubernur-wakil gubernur Jakarta terpilih periode 2012-2017.

"Inilah janji-janji 2012-2017. Ada 3 gubernur selama masa itu dan itu tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Antara Pak Jokowi, Pak Ahok dan saya jadi satu kesatuan," kata Djarot.

Ia pun sudah melaporkan program-program yang selesai itu kepada Ahok di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.

Baca juga:Pertemuan Djarot dengan Ahok Jelang Akhir Masa Jabatan...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun