Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

DPRD Depok Minta Sistem Satu Arah Tak Dilanjutkan

12 September 2017   12:15 Diperbarui: 12 September 2017   12:31 1387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warga dan pedagang melakukan aksi unjuk rasa menolak pemberlakuan Sistem Satu Arah (SSA) di Jalan Margonda, Depok, Jawa Barat, Kamis (7/9). Massa menolak uji coba penerapan SSA di Jalan Dewi Sartika, Jalan Nusantara, dan Jalan Arif Rahman Hakim yang diberlakukan Pemerintah Kota Depok karena dinilai tidak efektif dalam mengurai kemacetan dan merugikan pelaku usaha kecil di wilayah terdampak SSA. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww/17.

Warga dan pedagang melakukan aksi unjuk rasa menolak pemberlakuan Sistem Satu Arah (SSA) di Jalan Margonda, Depok, Jawa Barat, Kamis (7/9). Massa menolak uji coba penerapan SSA di Jalan Dewi Sartika, Jalan Nusantara, dan Jalan Arif Rahman Hakim yang diberlakukan Pemerintah Kota Depok karena dinilai tidak efektif dalam mengurai kemacetan dan merugikan pelaku usaha kecil di wilayah terdampak SSA. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww/17.DEPOK, KOMPAS.com - DPRD Kota Depok meminta Pemerintah Kota tak melanjutkan penerapan sistem satu arah (SSA) di sejumlah jalan di kota tersebut.

Dewan menilai SSA yang kini diuji coba telah menimbulkan masalah baru, yakni meruginya para pelaku usaha yang berjualan di lokasi penerpan SSA.

Selain merugikan pedagang, DPRD juga menganggap penerapan SSA belum menunjukan hasil positif dalam upaya mengurangi kemacetan. Hal yang dicontohkan adalah kemacetan yang masih terjadi pada akhir pekan.

"Kalau memang hasil dari SSA tidak maksimal dan tetap macet ya sudah dikembalikan ke awal. Biar ekonomi masyarakat sekitar tidak terganggu," kata Ketua DPRD Kota Depok Hendrik Tangke Allo kepada Kompas.com, Selasa (12/9/2017).

Menurut Hendrix, Pemerintah Kota Depok tidak boleh hanya mendengarkan masukan dari warga yang tidak bermukim di lokasi penerapan SSA.

Sebab, mereka dinilai bukan pihak yang terkena dampak dari penerapan SSA. Harusnya, kata Hendrix, Pemkot mendengar keluhan dari warga yang bermukim di lokasi penerapan SSA.

 

Baca: Simalakama Sistem Satu Arah di Depok

Hendrix mencontohkan warga yang bermukim di kawasan Kampung Lio, Kampung Sawah, Perumnas Depok 1 dan Depok Jaya.

"Jalan-jalan alternatif seperti di Lio dan Perumnas Depok 1 sekarang jadi macet. Belum lagi di lokasi jalan yang jadi SSA jadi rawan kecelakaan. Ini kan masalah baru yang tidak boleh diabaikan," ujar Hendrik.

Situasi lalu lintas satu arah yang diterapkan di Jalan Nusantara, Depok pada Selasa (22/8/2017)Penerapan SSA di Depok dimulai sejak akhir Juli 2017. Dimulai di dua ruas jalan di Depok, yakni di Jalan Dewi Sartika dan Jalan Nusantara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun