"Kang Jalal terpesona, terpana," ungkap Gus Mus.
"Sesudah pengalaman itu, orang yang tidak disukainya itu berubah menjadi sahabatnya. Bahkan Kang Jalal mengagumi, menghormati dan mencintainya," sambung dia.
Gus Mus merasa tak ada yang aneh dari kebiasaan Gus Dur. Menurutnya, ada siasat di balik kebiasaan tokoh Nahdlatul Ulama itu. Manakala menerima undangan untuk diskusi, seminar, simposium, dialog, konferensi, dan sejenisnya, Gus Dur lebih dahulu mencari tahu tentang pembicaranya.
Ia lalu mempelajari pikiran-pikiran, perspektif dan gagasan si pembicara melalui karya tulis maupun ceramah yang ditemukan. Dari bahan-bahan yang dipelajari tersebut, Gus Dur menangkap apa yang akan disampaikan si pembicara kelak.
"Paling-paling tak jauh dari itu juga," kata Gus Mus menirukan pernyataan yang pernah disampaikan Gus Dur.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI