Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

PBB: Sudah 27.000 Warga Muslim Rohingya Lari dari Myanmar

1 September 2017   18:15 Diperbarui: 1 September 2017   18:36 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keluarga etnis Mro yang melarikan diri dari desa mereka karena kerusuhan berada di tempat penampungan sementara di sebuah desa dekat Kota Maungdaw di negara bagian Rakhine utara, Myanmar, 31 Agustus 2017.

Keluarga etnis Mro yang melarikan diri dari desa mereka karena kerusuhan berada di tempat penampungan sementara di sebuah desa dekat Kota Maungdaw di negara bagian Rakhine utara, Myanmar, 31 Agustus 2017.YANGON, KOMPAS.com  - Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengungkapkan, lebih dari 27.000 warga Muslim Rohingya telah melarikan diri dari kekerasan yang terjadi di Myanmar.

Mereka termasuk ribuan warga yang putus asa dan terdampar, saat mencoba menyeberangi perbatasan menuju Banglades.

Disebutkan, tak kurang dari 20.000 warga Rohingya tertahan di sepanjang perbatasan Banglades.

Dalam pernyataan PBB yang dikutip AFP, Kamis malam (31/8/2017) disebutkan, para pengungsi itu tak diijinkan untuk masuk oleh otoritas Banglades.

Baca: Menakutkan, Desa Kami Dibakar, Banyak Anak dan Orangtua Terpisah

Desas-desus tentang pembantaian dan pembakaran desa secara sistematis oleh pasukan keamanan Myanmar, semakin memperkuat ketegangan.

Kabar itu pun menimbulkan kekhawatiran bahwa kekerasan komunal tidak lagi bisa terkendali.

Ribuan orang itu terus berupaya mencapai Banglades, sebagian besar telah dibawa ke kapal darurat, dan menyeberangi Sungai Naf yang memisahkan kedua negara.

Ada 16 mayat ditemukan di tepi sungai di Banglades pada hari Jumat. Jumlah tersebut menambah panjang daftar korban menjadi 39 orang. 

"Mereka ditemukan mengambang di sungai," kata Mainuddin Khan, Kepala Polisi di Kota Teknaf yang berada di perbatasan.

Gejolak di Myanmar berawal pada Jumat pekan lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun